Red Hat resmi meluncurkan dukungan penuh ekosistem mitra untuk Red Hat Enterprise Linux 10, menegaskan posisi platform ini sebagai fondasi AI‑Ready di lingkungan hybrid cloud modern.
Red Hat Enterprise Linux 10 (RHEL 10) kini kompatibel dengan ribuan solusi dan aplikasi mitra—mulai dari AI, jaringan, hingga keamanan—yang telah tersertifikasi di katalog resmi Red Hat Ecosystem Catalog. Dengan validasi perangkat lunak dan perangkat keras berdasarkan metodologi mitra, organisasi dapat menerapkan RHEL 10 langsung ke infrastruktur mereka tanpa kendala kompatibilitas atau inkonsistensi.
Evolusi AI‑Ready untuk Hybrid Cloud
RHEL 10 melanjutkan perjalanan dari data center tradisional ke public cloud, edge, dan kini “garda depan AI.” Platform ini menghadirkan kernel yang ditingkatkan dan optimasi container‑native untuk menjawab tuntutan beban kerja AI dan operasi hybrid cloud.
“Red Hat Enterprise Linux tetap menjadi tulang punggung inovasi hybrid cloud, dan ekosistem mitra kami yang berkembang terus menjadi katalis untuk memaksimalkan kekuatan Linux dalam lingkungan on‑premise, cloud, dan edge. Dengan inovasi yang dihasilkan di Red Hat Enterprise Linux 10, mitra kami menyediakan kemampuan yang sangat penting, pengoptimalan, dan keahlian yang memungkinkan organisasi memenuhi tuntutan dinamis AI, keamanan, kecerdasan operasional dalam hybrid cloud,” tegas Stefanie Chiras, Senior Vice President, Partner Ecosystem Success, Red Hat,
Ekosistem Mitra Terbesar
RHEL 10 kini kompatibel dengan ribuan solusi dan aplikasi mitra—mulai dari AI, jaringan, hingga keamanan—yang telah tersertifikasi di katalog resmi Red Hat Ecosystem Catalog. Dengan validasi perangkat lunak dan perangkat keras berdasarkan metodologi mitra, organisasi dapat menerapkan RHEL 10 langsung ke infrastruktur mereka tanpa kendala kompatibilitas atau inkonsistensi.
Image Mode, Pendorong Kecepatan & Keamanan
RHEL 10 memperkenalkan image mode baru untuk container‑native environments untuk memudahkan ISV, IHV, dan OEM membangun satu image tepercaya dan meluncurkannya di mana pun, on‑premise, cloud, atau edge.
“Dengan image mode untuk Red Hat Enterprise Linux 10 yang berjalan di Cisco UCS X‑Series dan dikelola melalui Cisco Intersight, pelanggan bisa membangun satu image Red Hat Enterprise Linux yang tepercaya dan meluncurkannya dengan aman dari pusat data utama ke ribuan lokasi edge. Para pengadopsi awal memangkas waktu penerapan OS sekaligus memenuhi mandat zero‑trust melalui Secure Boot yang di‑root di hardware tepercaya dan SBOM yang valid dan akurat,” ujar Craig Connors, Vice President & CTO, Cisco Security Business Group.
Optimalisasi untuk Hyperscaler & Akselerasi Hardware
Melalui kerja sama dengan AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure, setiap image RHEL 10 di hyperscaler tersebut dioptimalkan untuk performa dan keamanan maksimal.
Di ranah hardware, Raghu Nambiar, Corporate Vice President, Data Center Ecosystems and Solutions, AMD, menyatakan bahwa CPU EPYC dan GPU Instinct mereka dirancang untuk memaksimalkan skalabilitas dan performa RHEL 10 pada beban kerja AI, cloud, dan edge.
Sementara itu, John Fanelli, Vice President, Enterprise Software, NVIDIA menegaskan dukungan akselerasi GPU mereka untuk percepatan AI, membantu enterprise mengubah data menjadi insight dan insight menjadi tindakan.
Infrastruktur Cerdas di Edge
Di sisi edge computing, Lauren Engebretson, Director, Compute Solutions and Enablement, HPE menyampaikan bahwa server‑server mereka yang tersertifikasi RHEL 10 tidak hanya andal, tetapi juga “cerdas” dalam mempercepat proses analitik dan insight di lokasi terpencil. Hal ini memungkinkan organisasi membuat keputusan lebih cepat, meski data berada jauh dari pusat.
Secara keseluruhan, dengan fitur AI‑Ready, image mode inovatif, dan dukungan ekosistem mitra yang luas—mulai dari optimasi hyperscaler hingga akselerasi hardware dan solusi edge—RHEL 10 memberikan opsi platform yang serbaguna bagi CIO, DevOps engineer, dan vendor untuk menjalankan dan mengelola beban kerja hybrid cloud.