TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tim SAR gabungan resmi memperpanjang operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Keputusan ini diambil setelah pencarian selama tujuh hari belum berhasil menemukan seluruh korban yang diduga masih hilang.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menyatakan bahwa perpanjangan ini dilandaskan atas dasar kemanusiaan dan telah mendapat persetujuan dari Basarnas pusat.
“Atas dasar kemanusiaan, kami akan memperpanjang operasi selanjutnya, mengingat masih adanya korban yang masih perlu kita evakuasi,” kata Eko, Selasa (8/7/2025).
Menurut Eko, perpanjangan ini akan berlangsung selama tiga hari ke depan, dengan harapan seluruh korban yang masih hilang dapat segera ditemukan dan dievakuasi.
Selama tiga hari masa perpanjangan, masih Eko, seluruh unsur SAR gabungan dikerahkan secara maksimal, beserta dukungan penuh peralatan dan alutsista yang dimiliki. Langkah ini diambil guna mempercepat upaya pencarian dan memastikan proses evakuasi berjalan lebih optimal.
“Untuk seluruh masyarakat, kami meminta doa dan dukungan agar pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya dapat membuahkan hasil yang maksimal,” tuturnya.
Sebagai informasi, hingga hari ketujuh operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 40 orang. Dari jumlah tersebut, 30 orang ditemukan selamat, sementara 10 lainnya dinyatakan meninggal dunia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB di perairan Selat Bali.
Sesuai data manifest yang telah dirilis, total kapal tersebut mengangkut 65 orang yang terdiri 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit. (*)