Kronologi Anak Nyai Roro Fitria Alami Food Intolerance Usia Konsumsi Ikan Salmon di Hotel Bintang Lima di Bandung
Christine Tesalonika July 10, 2025 08:34 AM

Grid.ID - Anak Nyai Roro Fitria, Muhammad Sulthan Al-Fathir alami food intolerance seusai menyantap ikan salmon di salah satu hotel bintang lima di Kota Bandung. Seusai menyantap ikan salmon, Baby Sulthan disebutkan langsung mengalami bibir bengkak dan diare hingga harus dirawat di rumah sakit.

Pada Rabu (9/7/2025), Nyai Roro Fitria pun mengungkapkan kronologi sang anak hingga dibawa ke rumah sakit.

"Saya akan menceritakan suatu kejadian sangat miris yang saya alami ketika menginap di hotel bintang 5 inisial G di Bandung," ujar Nyai Roro Fitria di kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu (9/7/2025).

Pada tanggal 4 Juli 2025, Nyai Roro Fitria mengikuti sebuah acara di hotel tersebut bersama dengan Baby Sulthan. Pada malam hari, Nyai dan Baby Sulthan pun makan malam bersama dan salah satu menunya adalah ikan salmon.

"Tanggal 4 Juli 2025, Nyai beserta Baby Sulthan dan babysitter mengikut family camp oleh ustadz ternama di Indonesia yang diadakan di hotel tersebut. Setelah check in dan beberapa aktivitas kegiatan pembukaan family camp, lalu di malam harinya diadakan dinner bersama buffet tepatnya, dan saya salah satu menunya ikan salmon," sambungnya.

Pada saat menyantap ikan salmon tersebut, Nyai mengaku sudah sedikit menaruh curiga karena tampak tidak segar. Ia pun sedikit curiga dengan bentuk dari ikan salmon yang tidak seperti biasanya.

"Pada saat itu Nyai agak curiga karena ikan salmon segar ketika dipotong dia akan stay dan akan lurus gitu. Tetapi pada malam itu ketika Nyai potong langsung ambyar berarti maaf konotasi kurang fresh," ungkapnya.

Setelah makan malam, Nyai dan Sulthan pun melanjutkan acara selanjutnya. Pada saat pengajian, Sulthan badannya sudah mulai hangat dan tampak gelisah. Bahkan, ia memilih untuk pulang ke kamar dibandingkan mengikuti pengajian khusus anak-anak.

"Lalu Sulthan makan, lalu berpindah schedule untuk mengikuti dauroh atau pengajian. Nah, di ruang dauroh kemudian mulai gelisah, badan anget, padahal kondisi AC di ruangan tersebut dingin. Setelah itu seharusnya Sulthan itu mengikuti dauroh buat anak-anak, ada kelas dauroh untuk anak-anak tetapi minta pulang ke kamar digendong babysitter-nya," sambungnya.

Setibanya di kamar, bibir Sulthan pun sudah bengkak di bagian atas. Lalu, beberapa jam kemudian semua permukaan bagian atas bibirnya langsung bengkak.

"Nah di kamar ada bibir bengkak dulu di bagian atas lalu kemudian beberapa jam kemudian langsung bengkak gede banget di permukaan bagian atas semuanya," ujar Nyai.

Lalu Sulthan pun muntah-muntah, bahkan suhu badannya mencapai 39 derajat celcius. Karena tak berhenti menangis, baby sitternya pun langsung menghubungi Nyai agar segera kembali ke kamar.

"Setelah itu suhu badan sangat tinggi, dimana-mana Nyai selalu bawa termometer ya, jadi dites disitu 39 derajat. Udah gitu nangis rewel terus dikasih minum nggak mau, dikasih susu nggak mau, suruh makan nggak mau terus abis gitu langsung muntah-muntah," bongkar Nyai.

"Nah otomatis baby sitter langsung wa ke Nyai yang masih ada di kelas dauroh, langsung balik ke kamar. Nyai mendapati Sulthan sudah muntah-muntah, muntahnya tuh ada hijau gitu, hijau-hijau putih kusam gitu," sambungnya.

Melihat kondisi anaknya tak kunjung membaik, Nyai pun langsung memesan obat melalui pesanan online. Namun, anaknya tersebut tidak membaik.

Ia pun menanyakan solusi dari pihak hotel, namun tak ada dokter yang standby pada malam itu. Pihak hotel pun menyarankan untuk pergi ke klinik. Namun, klinik tersebut baru buka pada jam 09.00 WIB.

"Terus abis itu semaleman nggak bisa tidur sampe jam 12 malam. Bisa dilihat di CCTV hotel tersebut baby sitter Nyai suruh ambil obat yang Nyai pesan dari halodoc, itu obat sanmol anak, termorex anak, dan byebye fever yang di jidat itu jam 12.05 WIB. Nah abis itu semalaman tetap panas menggigil disertai buang-buang air cair yang berulang," ujar Nyai.

"Terus udah gitu ketika Nyai hubungi di pihak hotel nggak ada dokter yang standby, adanya klinik itupun jam 9 pagi. Nyai tungguin klinik sampe jam 9 pagi padahal Sulthan udah lemes minta ampun, bibir bengkak," sambungnya.

Nyai Roro Fitria pun menunggu klinik tersebut buka, namun sayang dokternya yang menjaga klinik tersebut tampak sangat muda. Ia pun langsung mencari pertolongan ke rumah sakit.

"Ketika udah jam 9 pagi ternyata yang ada di klinik cuma suster, susternya pun suster maaf masih magang ya sangat muda sekali jadi ya udah nggak ada pertolongan apapun Nyai inisiatif langsung ke rumah sakit," ungkapnya.

Setibanya di rumah sakit, Baby Sulthan pun langsung dilakukan beberapa pemeriksaan mulai dari tes darah. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter pun mendiagnosa bahwa Baby Sulthan mengalami keracunan atau food intolerance.

"Rumah sakit terdekat itu rumah sakit Adven Bandung, terus abis itu dilakukan beberapa diagnosa, sampel darah, dokter IGD pada saat itu menyimpulkan bahwa dengan indikasi yang Nyai sampaikan melihat kondisi Baby Sulthan pada saat datang disimpulkan diagnosanya adalah keracunan atau food intolerance, alergi makanan atas makanan yang terakhir disantap," ungkapnya.

Usai dilakukan pemeriksaan, Baby Sulthan pun langsung dirujuk untuk dirawat karena kondisinya saat itu sangat mengkhawatirkan.

"Dokter menanyakan kepada Nyai apa makanan yang terakhir disantap? makanan ikan salmon di hotel G itu. Nah setelah itu menunggu laboratoriumnya keluar hasil tes darahnya langsung dirujuk harus opname karena sudah mengkhawatirkan pada saat itu Baby Sulthan," ujar Nyai Roro Fitria.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.