BOLASPORT.COM - Para pemain diaspora Timnas Indonesia mulai membanjiri kompetisi domestik.
Liga 1 sudah berganti nama menjadi Super League 2025/2026.
Pergantian nama juga menjadi pertanda baru dalam kompetisi sepak bola Indonesia.
Pada era Liga 1, jarang sekali para pemain diaspora Indonesia yang bergabung ke klub-klub Liga 1 usai berkarier di Eropa.
Kasus paling kondang mungkin adalah Stefano Lilipaly yang bergabung ke Bali United dari SC Cambuur pada pertengahan 2017.
Namun, tren ini mulai berubah usai berganti nama.
Klub-klub domestik mulai berlomba untuk mendatangkan para pemain diaspora.
Pada bursa transfer musim 2025/2026, sudah ada tiga klub yang resmi mendatangkan pemain diaspora.
Ketiganya adalah Bali United, Dewa United, dan Persija Jakarta.
Persija Jakarta jadi tim pertama yang mengawali tren mendatangkan pemain diaspora Timnas Indonesia.
Tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut resmi mendatangkan Jordi Amat pada 5 Juli 2025 lalu.
Jordi Amat didatangkan dengan status bebas transfer.
Sebelumnya, dirinya gabung dengan Johor Darul Takzim di Liga Malaysia.
Pemain berdarah Sulawesi tersebut diikat dengan kontrak selama dua musim.
Tentu, ini bakal jadi warna baru di sektor belakang Persija Jakarta.
Dewa United jadi tim kedua yang mendatangkan pemain diaspora Timnas Indonesia.
Tim asuhan Jan Olde Riekerink tersebut mendatangkan Rafael Struick.
Penyerang Timnas Indonesia tersebut diikat dengan durasi tiga musim.
Kesepakatan ini bakal menguntungkan kedua belah pihak.
Rafael Struick diprediksi bakal mendapatkan banyak menit bermain, karena berstatus sebagai pemain U-23 di Super League.
Sementara itu, mentalitas para pemain Dewa United bakal naik karena kedatangan pemain berlabel Timnas Indonesia.
Nama ketiga yang baru saja mendatangkan pemain diaspora adalah Bali United.
Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut resmi mendatangkan Jens Raven.
Jens Raven diikat dengan kontrak tiga musim.
Kehadiran pelatih Johnny Jansen yang sama-sama berasal dari Belanda membuat Jens Raven bersedia gabung dengan Bali United.