Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meresmikan Pemusatan Diklat Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Pusat Tahun 2025. Pemusatan dilakukan sejak 15 Juli hingga 21 Agustus 2025 mendatang.
Sebanyak 76 anggota Paskibraka akan menjalani karantina dan latihan selama kurang lebih 40 hari. Mereka juga akan dibina menjadi kader Pancasila oleh BPIP.
"Program Paskibraka adalah investasi jangka panjang dalam pembangunan karakter dan kepemimpinan generasi muda Indonesia," kata Kepala BPIP KH Yudian Wahyudi di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Kamis (17/7/2025).
Ia menjelaskan pembentukan karakter Pancasila kepada siswa yang tergabung sebagai Paskibraka didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2022. Paskibraka tak hanya seremoni pengibaran bendera, tapi juga harus menjaga ideologi Pancasila.
"Melalui mandat strategis ini, BPIP bertanggung jawab menyiapkan para calon pemimpin masa depan yang berkomitmen pada nilai-nilai Pancasila dan empat konsensus kebangsaan," ujarnya.
Tahapan Latihan Paskibraka 2025 Tingkat Pusat
Anggota Paskibraka akan dibekali pelatihan fisik, kedisiplinan, dan pendidikan karakter Pancasila. Mereka juga akan memperoleh pembelajaran aktif dari para profesional dan pelatihan teknis baris berbaris oleh TNI/Polri dan DPPI.
"Lewat pendekatan Desa Bahagia, peserta tak hanya belajar baris-berbaris, tetapi juga hidup berdampingan, saling memahami dan membangun empati dalam bingkai keberagaman. Ini adalah miniatur Indonesia yang sesungguhnya," kata Yudian.
Sejak tanggal 15 hingga 21 Juli 2025, Paskibraka akan menjalani pembelajaran aktif. Mulai 25 Juli 2025 dilakukan persiapan pelatihan lapangan. Lalu, pada 28 Juli 2025, latihan lapangan dimulai.
Plt Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP Surahno mengatakan para anggota akan didampingi pamong dari BPIP dan DPPI. Mereka bertugas memastikan kebutuhan selama pemusatan diklat dan membimbing pembentukkan karakter Pancasila.
"Selain penguatan ideologi dan keterampilan teknis, para peserta juga didampingi pengasuh dan pamong dari BPIP dan DPPI yang bertugas untuk memastikan kebutuhan selama pemusatan diklat dan membentuk sikap karakter Pancasila dari Calon Paskibraka, serta didampingi pula tenaga medis yang memastikan kesehatan dan ketahanan fisik mereka selama pelatihan," ujarnya.
Yudian menambahkan, pembelajaran Paskibraka memakai pendekatan Desa Bahagia. Sebuah harapan agar anggota menjalani pelatihan dengan suka cita dan penuh semangat.
"Lewat pendekatan Desa Bahagia, peserta tak hanya belajar baris-berbaris, tetapi juga hidup berdampingan, saling memahami dan membangun empati dalam bingkai keberagaman. Ini adalah miniatur Indonesia yang sesungguhnya," ujarnya.
Sebelumnya, pada 15 Juli 2025 para anggota Paskibraka pusat telah melewati tahap tantingan. Hasilnya, sebanyak 76 peserta siap menjalani diklat hingga hari HUT dan setelahnya.