Jakarta (ANTARA) - Film "Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian" mencuri perhatian dengan penyutradaraan yang unik, digarap oleh dua sutradara: Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana.

Kedua sutradara bisa berbagi pengalaman kerja sama mereka yang efektif, menurut produser Celerina Judisari (Ayie), meskipun ia sempat khawatir dengan ego mereka pada awalnya.

"Tapi (ego) cuma muncul di awal pertemuan saja, karena ke sananya, ternyata dua-duanya enggak ego lah, gitu. Malah saling mengisi," kata Ayie saat gala perdana film di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat.

Pembagian tugas menyutradarai menjadi kunci kekompakan mereka yang disesuaikan dengan bidang yang dikuasai masing-masing.

Arwin dikenal Ayie memiliki kekuatan penyutradaraan di genre aksi, sementara Rahabi lebih fokus pada drama.

Meskipun di lokasi syuting, menurut Ayie, Arwin juga menunjukkan kehebatan di drama, dan Rahabi di aksi.

"Kalau nanti di action ada yang kurang diisi sama Kang Arwin, sama kalau di drama kurang diisi sama Kang Abi," jelas Ayie, menggambarkan sinergi mereka.

Keduanya selalu duduk bersebelahan saat syuting dan memastikan ada dua persetujuan untuk setiap adegan.

Rahabi Mandra membenarkan bahwa kolaborasi berjalan sangat baik.

"Gaya 'directing' saya sama gaya 'directing' Kang Arwin itu beda banget, tapi justru itulah mungkin bikin kami jadi punya poin masing-masing terhadap cerita," kata Rahabi.

Ia juga menekankan bahwa dari awal Arwin sudah memberi tahu kalau dia mau mengembangkan cerita, sehingga saat menulis skenario, ia bisa menyesuaikan diri.

"Perhatian saya memang ke cerita dari awal, apalagi nulis [skenario] cuma sebulan doang, jadi saya pribadi mengandalkan umpan balik sebenarnya," ujar Rahabi.

"Setelah baca [skenario] ada umpan balik apa? Itu malah dibutuhkan sekali," kata dia pula.

Rahabi menyebut banyak masukan berharga datang dari Ajil Ditto, Marthino Lio, Wafda Saifan, dan Maudy Koesnaedi, terutama karena skenario masih dalam tahap pengembangan saat hendak syuting.

Arwin Tri Wardhana menambahkan, sutradara tetap membutuhkan masukan, meski tanggung jawab memberikan "benang merah" atau panduan dasar kepada para aktor tetap di tangan mereka.

"Tapi habis itu memang selalu aku butuh gimana sih 'point of view' aktor terhadap karakter mereka," kata Arwin.

Selama proses paralel seperti "bootcamp", lokakarya dan "reading", menurut Arwin, para aktor diberi kebebasan untuk menginterpretasikan karakter mereka.

Arwin menggambarkan bekerja dengan banyak aktor sebagai pengalaman yang seru.

"Mereka ini juga mereka 'excited' lah ditawarin. Kalau itu intinya, 'kalian tertarik, itu dulu yang gua pegang'," kata Arwin.

Dua sutradara film "Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian", Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, menyabet penghargaan penyutradaraan terbaik dalam Montreal International Film Festival 2025.

Film "Believe" pun dijadwalkan tampil dalam pembukaan Montreal International Film Festival pada 22 Agustus 2025.

Film yang mengangkat cerita dari buku biografi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto itu dapat disaksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai 24 Juli 2025.