Ada fenomena unik saat Bumi berputar lebih cepat dari biasanya. Fenomena ini kembali terjadi pada hari ini 22 Juli 2025. Apa dampaknya?
Sebelumnya, pencatatan putaran Bumi telah dimulai pada 1973. Sejak saat itu, Bumi banyak mengalami rekor perputaran tercepat dari biasanya.
Mengutip Space.com, kecepatan rotasi Bumi sebenarnya tidak tetap. Pernah tercatat, satu hari jauh lebih pendek daripada 24 jam yaitu 86.400 detik dari yang biasa kita jalani sekarang.
Menurut studi tahun 2023, satu hari di Bumi kira-kira 19 jam untuk sebagian besar sejarah awal Bumi. Ini karena keseimbangan antara pasang surut atmosfer Matahari dan pasang surut laut Bulan.
Seiring waktu, satu hari di Bumi secara konsisten menjadi lebih panjang. Penyebab utamanya adalah gesekan pasang surut dari Bulan, yang menyebabkannya secara bertahap menjauh dari Bumi. Saat menjauh, bulan menyedot energi rotasi Bumi, menyebabkan rotasi Bumi melambat dan hari-hari memanjang.
Bumi Berputar Lebih Cepat pada 22 Juli Tercatat sebagai Hari Terpendek dalam Sejarah
Pada 22 Juli ini, Bumi yang berputar lebih cepat menciptakan hari terpendek kedua dalam sejarah. Bumi akan menyelesaikan rotasi penuh dalam waktu yang sedikit lebih singkat dari biasanya dengan perbedaan hanya 1,34 milidetik (lebih pendek dari standar 24 jam).
Tentu saja, perbedaan dalam hitungan milidetik ini tidak membuat manusia bisa menyadari atau merasakannya. Namun, ini tetap bagian dari fenomena unik dalam perilaku rotasi Bumi.
Sebelumnya, para ilmuwan telah memprediksi bahwa 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus bisa menjadi hari-hari terpendek dalam setahun. Namun, data baru menunjukkan bahwa 10 Juli menjadi hari terpendek sepanjang tahun 2025, dengan durasi 1,36 milidetik kurang dari 24 jam.
Pada 22 Juli, Bumi diperkirakan akan menyelesaikan putarannya 1,34 milidetik lebih awal, menjadikannya terpendek kedua. Jika prediksi saat ini benar, maka 5 Agustus akan sekitar 1,25 milidetik lebih pendek dari biasanya.
Jika fenomena ini terus berlanjut, maka satu detik mungkin perlu dikurangi dari jam atom sekitar tahun 2029 atau yang disebut detik kabisat negatif, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Mengapa Terjadi Percepatan?
Sejak pencatatan dimulai (dengan ditemukannya jam atom) pada 1973 hingga 2020, hari terpendek yang pernah tercatat adalah 1,05 milidetik kurang dari 24 jam, menurut Timeanddate.com.
Namun sejak 2020, Bumi telah berulang kali memecahkan rekor kecepatannya sendiri. Hari terpendek yang pernah tercatat terjadi pada 5 Juli 2024, ketika rotasi Bumi selesai 1,66 milidetik lebih cepat dari biasanya.
Pakar terkemuka rotasi Bumi di Universitas Negeri Moskow, Leonid Zotov, mengatakan bahwa penyebab percepatan ini belum (bisa) dijelaskan.
"Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa percepatan ini disebabkan oleh sesuatu di dalam Bumi. Model samudra dan atmosfer tidak dapat menjelaskan percepatan sebesar ini," ucapnya kepada Timeanddate.com, dikutip Selasa (22/7/2025).
Meski begitu, Zotov memprediksi rotasi Bumi akan segera melambat lagi. Jika prediksinya benar, maka percepatan mendadak ini bisa jadi hanya anomali sementara dalam tren jangka panjang planet menuju rotasi yang lebih lambat dan hari-hari yang lebih panjang.