Investigasi Sebut Pilot Jeju Air Penyebab Kecelakaan Maut, Keluarga Korban Protes
GH News July 22, 2025 09:05 PM
Jakarta -

Hasil investigasi awal kecelakaan maut Jeju Air di Ha Long Bay memicu kemarahan keluarga korban. Otoritas Vietnam menyebut kelalaian pilot sebagai penyebab utama insiden, namun keluarga menyatakan protes keras, menuding penyelidikan terlalu dini dan tidak transparan.

Tanggal 29 Desember 2024 menjadi mimpi buruk penerbangan Korea Selatan, pesawat Jeju Air menabrak pembatas Bandara Internasional Muan setelah seekor burung menabrak salah satu mesinnya dan terbakar. Sebanyak 179 di dalam pesawat tewas.

Isak tangis keluarga korban tak berhenti hingga saat ini menunggu jawaban penyebab dari hal tragis yang mereka alami. Adapun kabar terbaru, penyidik telah mengeluarkan hasil investigasi.

Diberitakan , Selasa (22/7/2025) dalam laporan sementara, penyidik mengaitkan kecelakaan ini sebagai akibat kesalahan pilot. Sebuah sumber yang dekat dengan investigasi yang dipimpin Korea Selatan atas kecelakaan Jeju Air mengatakan kepada bahwa terdapat bukti jelas bahwa pilot secara keliru mematikan mesin yang salah setelah menabrak burung.

"Tim investigasi memiliki bukti dan data cadangan yang jelas, sehingga temuannya tidak akan berubah," ujar sumber tersebut dengan syarat anonim karena penyidik belum merilis laporan resmi yang memuat bukti-bukti tersebut.

Kita coba runut lagi ke belakang, pada pagi hari tanggal 29 Desember, pilot Penerbangan 2216 melaporkan adanya tabrakan dengan burung dan membuat panggilan mayday saat pesawat mereka mendekati landasan pacu. Pilot kemudian mencoba mendarat dari arah yang berlawanan.

Video menunjukkan pesawat melakukan pendaratan darurat tanpa roda pendaratan dan meluncur di sepanjang landasan pacu dan menabrak pembatas jalan beton.

Tindakan lebih lanjut, kedua mesin pesawat dikirim ke Prancis pada bulan Maret untuk dianalisis. Temuan terbaru dari Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Korea Selatan menemukan bahwa seorang pilot telah mematikan mesin kiri yang tidak memiliki cacat, alih-alih mesin kanan, yang rusak parah akibat tabrakan burung.

Keluarga korban tak terima

Ketegangan kembali memanas pada hari Sabtu lalu setelah para pejabat secara pribadi memberikan pengarahan kepada keluarga korban mengenai temuan awal tersebut. Seorang pengacara yang mewakili keluarga korban mengatakan bahwa laporan tersebut tidak menemukan kerusakan mekanis pada mesin Boeing 737-800, dan justru tampak terlalu dini menyalahkan pilot dan tabrakan dengan burung yang terjadi sesaat sebelum kecelakaan.

Keluarga korban mengatakan bahwa laporan tersebut tidak menyebutkan adanya penghalang beton di ujung landasan pacu, yang menurut mereka merupakan penyebab kecelakaan tersebut begitu dahsyat.

"Keluarga korban menginginkan penyelidikan yang adil dan transparan atas kecelakaan tersebut," kata mereka dalam sebuah pernyataan, dikutip dari .

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, serikat pilot Jeju Air juga mengkritik temuan terbaru tersebut karena diduga berfokus pada kesalahan penilaian pilot dan meremehkan faktor-faktor lain yang berkontribusi.

Namun, seorang sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa para penyelidik tidak akan mengubah temuan mereka karena mereka memiliki bukti dan data pendukung yang jelas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.