Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan sebagian besar kawasan ekonomi khusus (KEK) di Indonesia pada 2024, melampaui target baik bidang investasi maupun serapan tenaga kerjanya.
"Karena itu, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya hal itu terus dioptimalkan guna pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru," katanya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (22/7) malam.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan agenda membahas perkembangan dan optimalisasi KEK bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Teddy menjelaskan, pada rapat itu, dilaporkan total investasi yang masuk ke KEK selama periode Januari hingga Desember 2024 mencapai Rp90,1 triliun atau jauh melampaui target sebesar Rp78,1 triliun.
Seskab Teddy melanjutkan tidak hanya capaian bidang investasi, penyerapan tenaga kerja di KEK pada tahun lalu juga menunjukkan hasil menggembirakan.
"Sepanjang tahun 2024, sebanyak 47.747 tenaga kerja berhasil terserap, melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 38.953 orang," katanya.
Dalam rapat mengenai optimalisasi KEK itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sejumlah menteri bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi turut hadir, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Kemudian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dan Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Investasi Rosan P. Roeslani menjelaskan secara kumulatif, total investasi KEK sejak dibentuk pada 2012 hingga 2024 mencapai Rp263,4 triliun, dengan jumlah pelaku usaha sebanyak 403 dan KEK juga menyediakan lapangan kerja baru untuk 160.874 tenaga kerja.
“Capaian ini menunjukkan tren yang sangat positif terhadap daya tarik dan efektivitas KEK sebagai instrumen strategis dalam mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Rosan saat ditemui selepas rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta.