Tari Pacu Jalur dari Riau, Ekspresi Semangat Juang dan Menang Kompetisi
GH News July 23, 2025 07:05 AM
Jakarta -

Pacu jalur adalah tradisi masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) berupa kompetisi perahu yang dikayuh bersama-sama. Pacu Jalur menjadi perhatian dunia di internet setelah aksi Rayyan Arkan Dikha di ujung perahu (jalur), yang menari di ujung perahu dan dianggap aura farming.

Rayyan Arkan Dikha, sosok penari cilik di pacu jalur Kuansing yang viral. (Istimewa)Rayyan Arkan Dikha, sosok anak tukang tari pacu jalur (dok. Istimewa)

Tari pacu jalur dari Riau adalah ekspresi spontan saat jalur yang dinaiki anak tukang tari unggul atas lawan. Anak tukang tari membutuhkan keseimbangan dan konsentrasi tinggi untuk berdiri seimbang dengan pandangan menghadap ke depan. Dia juga harus menghadap jalur lawan yang dilewati jalur timnya.

"Apabila tukang tari salah satu jalur berdiri, artinya jalur itulah yang berada di depan jalur lawan. Tukang tari berada di posisi luan (haluan) yang ada di paling depan," tulis Desti Kumala Sari dalam papernya yang berjudul Unsur Magi Tukang Tari pada Seni Tari Tradisi Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.

Aksi tari pacu jalur diawali dengan ancang-ancang berdiri, lalu membuat gerakan bebas dan spontan. Gerak tubuh tukang tari mungkin terlihat biasa saja, namun banyak yang menganggap aksi tersebut adalah gambaran roh jalur (perahu). Karena, seorang anak tidak mungkin bisa stabil berdiri di atas perahu yang bergerak cepat penuh tenaga.

Gerak tukang tari tiap jalur berbeda dan tidak bisa dikategorikan sesuai bentuk atau motifnya. Desti dari Universitas Negeri Semarang mengatakan, anak tukang tari kebanyakan tidak bisa mengingat atau mencontohkan kembali gerakannya di atas jalur. Hal inilah yang menguatkan keyakinan ada unsur magis di balik aksi tari pacu jalur.

Gerakan Anak Tukang Tari Pacu Jalur

Terlepas dari keyakinan ada tidaknya unsur magis dan roh jalur, Desti yang mengamati anak tukang tari berpendapat gerak yang dilakukan sebetulnya sederhana. Namun gerak ini memerlukan tumpuan kaki yang kuat, konsentrasi, dan berusaha mempertahankan keseimbangan sebaik mungkin.

Festival Pacu Jalur Tradisional 2023 yang digelar di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mencuri banyak perhatian warganet, salah satunya aksi penari cilik yang menari di atas jalur atau perahu di tengah perlombaan, Kuantan Singingi, (25/8/2023).Aksi anak tukang tari dalam festival pacu jalur di Tepian Narosa, Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau (dok. Kemenparekraf)

Urutan gerakan yang kerap dilakukan anak tari adalah:

  • Diawali gerakan membuka tangan selebar-lebarnya
  • Kemudian, tangan membentuk pola tertentu dengan gerak ke atas dan samping
  • Pilihan lain adalah menirukan gerak binatang, misal burung yang sedang terbang
  • Gerakan ini diikuti badan bergerak ke samping, turun naik, membungkuk, lurus.

Tiap langah gerak tari pacu jalur harus dilakukan dengan hati-hati dan fokus menjaga keseimbangan tubuh. Jika sedikit saja kehilangan konsentrasi, penari berisiko jatuh ke dalam Batang Sungai Kuantan dengan kedalaman 6-8 meter.

Siapa yang Bisa jadi Tukang Tari Pacu Jalur?

Syarat menjadi tukang tari pacu jalur adalah:

  • Berusia 10-12 tahun
  • Bisa berenang dengan baik
  • Bobot tubuh tidak terlalu berat.

Anak tukang tari tidak melalui proses seleksi, karena masyarakat yakin roh jalur sudah memilih tukang tari sendiri saat perahu dibawa pulang ke desa.

Even Pacu Jalur. (Dok Diskominfotik Riau)Anak tukang tari pacu jalur (dok. Diskominfotik Riau)

Sebagai informasi, pacu jalur 2025 akan dilaksanakan pada 20-24 Agustus di tepian Sungai Kuantan. Acara dimulai pukul 08.00 atau 09.00 pagi hingga selesai. Pacu jalur biasanya mengundang perhatian dari wisatawan lokal dan internasional, sehingga suasana lomba sangat ramai serta meriah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.