Ozzy Osbourne yang Makin Mentereng Setelah Pisah dengan Black Sabbath
Moh. Habib Asyhad July 23, 2025 05:34 PM

Beberapa kalangan menyebut Ozzy Osbourne lebih terang sinarnya setelah berpisah dengan Black Sabbath pada 1979.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Ozzy Osbourne berpisah dengan Black Sabbath pada 1979. Kabar itu, sebagaimana ditulis Majalah HAI pada Desember 1983, berspekulasi tentang akhir kejayaan grup band Heavy Metal itu.

Sebab, nama Ozzy tampaknya sulit dipisahkan dari Black Sabbath. Namun kenyataannya tidak, Tonny Iommy tetap bertekad mempertahankan popularitas grupnya dari kehancuran sekalipun tanpa Ozzy. Dan upayanya tersebut boleh dibilang cukup berhasil. Kendati harus diakui secara jujur, Ozzy lebih berhasil dalam hal ini! Benar, nama Ozzy Osbourne semakin besar setelah cabut dari Black Sabbath.

Sakit hati

Dengan penampilannya yang selalu membuat gemuruh panggung, Ozzy memang telah membuktikan dirinya sebagai penyanyi rock legendaris yang senantiasa dirindukan penggemarnya setiap saat. Dia akan terus menguras segala kemampuannya demi kepuasan mereka yang telah dengan setia mengikuti karir musiknya semenjak Black Sabbath berdiri.

"Segala apa yang saya lakukan selama ini bukanlah semata-mata untuk kepentingan publisitas belaka, melainkan demi kegembiraan. Saya pengen seluruh dunia bergembira dengan musik saya. Sebab itulah arti kepuasan bagi diri saya," ungkap Ozzy, dikutip dari Majalah HAI Desember 1983.

Bahwasanya dia tergolong seorang musisi dengan kharisma yang tidak gampang digoyahkan, bukanlah sekadar omong kosong. Paling tidak, dia telah membuktikannya lewat penjualan album-album solnya sepertiBlizzard Of Ozz dan Diary of a Madman yang laris melebihi 5 juta copies di seantero jagat.

Itu sangat meyakinkan dirinya ketika itu jika para fanatisnya tetap menantikan kehadiran dirinya yang sempat menghilang beberapa waktu. "Karenanya saya merasa layak mengimbangi perhatian seperti itu dengan suatu karya musik yang sebaik mungkin," begitu komentarnya saat itu sembari menyiapkan Bark at the Moon.

Pada momen itu dia seolah ingin memberigambaran kepada dunia luar bahwa Black Sabbath bukanlah satu-satunya wadah yang bisa dijadikan penjulang nama besarnya. Dan tekadnya untuk dapat melayangkan suatu pukulan yang bersifat psikologis terhadap ketiga temannya yang dianggapnya telah "mengkhianatinya" itu memang kuat.

Bongkar pasang

Ozzy Osbourne pertama kali membentuk grup band-nya dalam format kuartet yang terdiri atas Rhandy Rhoads (gitar), Bob Daisley (bass), Lee Kerslake (drum). Tetapi tak bertahan lama karena Rhandy direnggut petaka yang tragis dalam suatu kecelakaan pesawat terbang pada Maret 1983.

Ozzy sempat oleng dengan kematian gitarisnya tersebut. "Dia seorang yang alim. Gitaris terbaik yang pernah saya temukan. Rhandy dilahirkan dengan bakat yang begitu alami. Saya benar-benar kehilangan dia," kenang Ozzy.

Simpatinya yang teramat besar terhadap gitaris itu pernah dibuktikannya pada waktu pembuatan sebuah album. Kala itu Ozzy merencanakan untuk merilis History Of Ozz dengan menggabungkan irama musik penemuannya bersama warna Black Sabbath dulu. Namun produsernya ngotot untuk memberi nama Speak Of The Devil.

Perang mulut terjadi dalam mempertahankan pendapatnya masing-masing. Tapi kemudian akhirnya Ozzy mengalah dengan satu syarat: Rhandy Rhoads tak boleh diikutsertakan pada proyek itu. "Rhandy terlampau murni bagi saya. Adalah dosa tak terampunkan bila saya mencoba membaurkannya dengan segala sesuatu yang berbau setan!"

Sepeninggal Rhandy, Ozzy langsung membubarkan formasi itu. Susunan keduanya adalah: Brad Gillis dan Bernie Torme pada gitar, Rudy Sazzo di bass dan Tommy Aldridge penggebrak drum. TapiOzzy kemudian merasa perlu merombaknya. Gillis, Sazzo, dan Torme dicoretnya dalam sekali tarikan.

Berikutnya dia segera menggaet Jake E. Lee (gitar) dan Don Costa (bass). Jake gitaris yang mempesona, puji Ozzy. Namun pada Costa dia melihat adanya keanehan. Pencabik dawai bass tersebut termasuk seorang masochist berat yang selalu mengenakan bahan kulit berparut untuk tali instrumen pegangannya, di mana bahan itu siap melukai punggungnya kapan saja Costa melakukan gerakan.

Ozzy yang gemar bertingkah ugal-ugalan rupanya merasa ngeri juga menyaksikan tubuh basisnya berlumuran darah setiap habis pagelaran. Bagaimanapun dia tak menginginkan jika pertunjukan grupnya yang boleh dikata selalu meledak itu, pada akhirnya harus meminta jatuh korban.

Kendati diakuinya, komposisi dari Lee dan Costa telah mampu melahirkan lagu “Rock and Roll Rebels” yang berkadar heavy metal tinggi! Dan Ozzy Osbourne mengharapkan formasi grupnya yang terakhir ini akan dapat menunjang konsep musiknya untuk Bark at the Moon itu.

"Album ini ditulis dengan pola pemikiran sematang-matangnya,” Ozzy menjelaskan. "Di dalamnya terdapat ritme musik yang sungguh-sungguh memancar dari dasar hati saya."

Ozzy Osbourne dikenal sebagaikampiun dalam sola pentas berbau horor. Pernah dalam tour keliling Eropa belum dia melengkapi setting panggungnya dengan puluhan orang cebol yang memuntahkan darah sepanjang shownya. Atau seorang hantu berjubah yang mondar-mandir di sekitar pentas.

Kali yang lain dia membangun sebuah kuburan di tengahnya. Pokoknya dengan segala sesuatu yang mendirikan bulu roma, deh. Warna Black Sabbath yang serba berkesan magic dulu, dialah konseptornya. Ozzy senang banget merancang hal begituan.

Bayang-bayang Black Sabbath

Speak of the Devil adalah album live yang benar-benar membuat Ozzy tercengang yang terjual lebih dari 1 juta copy.Padahal siapa pun tahu cakram itu masih menyuarakan napas Black Sabbath di hampir pelbagai nomor.

Tak heran kalau Geezer Butler tak bisa menerimanya sebagai suatu karya original, karena, "Album itu menjiplak mentah-mentah Live Evil (elpe Sabbath ketika mereka masih rukun)," katanya.

Tapi Ozzy tidak menanggapi ocehan itu. "Sebuah lagu atau album pada dasarnya adalah suatu karya kolektif. Omong kosong kalau dia sampai bicara sepongah itu!" tukasnya sengit. Dia malahan menganggap rekaman live show itu sebagai dokumentasi penting perjalanan grupnya.Mau ngomong apa kek, terserah, pikirnya saat itu.

Pertikaian antara dia dengan anggota Black Sabbath memang masih terus berlangsung cukup lama. Meskipun ada beberapa pihak tertentu berusaha mendamaikannya. Tapi mereka tampaknya seperti sudah patah arang. Padahal mertuanya, Don Arden, yang pemilik Jet Record, di mana Ozzy biasa merekam album, adalah juga manajer Black Sabbath. Si milyuner itulah yang paling aktif merukunkan.

Sekeluarnya Ozzy dari Black Sabbath, Tonny Iommy berhasil menggaet Ronnie James Dio yang baru saja didepak Ritchie Blackmore dari Rainbow. Namun terjadi suatu bentrokan prinsip yang akhirnya Ronnie mesti angkat kaki dari group yang belum lama dihenyakinya. Kedudukannya kemudian digantikan oleh Ian Gillan, eks vokalis Deep Purple yang notabene adalah musuh bebuyutannya Black Sabbath di tahun 70-an.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.