Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Sarwendah Beri Nama Chinese Untuk Betrand Peto
Ragillita Desyaningrum July 23, 2025 10:34 PM

Grid.ID - Penyanyi Betrand Peto merasakan duka mendalam atas kepergian sang kakek, Hendrik Lo, yang juga merupakan ayah Sarwendah. Bahkan, Betrand Peto hanya bisa terdiam dan menatap peti mati kakeknya.

"Udah nggak bisa berkata-kaya apa-apa lagi. Cuman bisa liat petinya dia doang," kata Betrand di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/7/2025).

Selama bertahun-tahun bersama, tentu ada banyak sekali kenangan indah Betrand dengan kakeknya. Namun, yang paling dia ingat adalah ketika kakeknya memberikan nama China untuknya.

"Pastinya banyak memori yang hampir nggak bisa aku lupain karena menurut aku sebegitu pentingnya peran seorang Yeye (Hendrik) dalam hidup aku," ucap pria yang akrab disapa Onyo ini.

"Dia salah satu orang yang berusaha untuk mencari nama chinese aku, Huang Sheng Bao," lanjutnya.

Tak asal kasih nama, sang kakek berusaha keras untuk mencari nama untuk Betrand dengan melakukan perjalanan jauh. Sebab, ia ingin Betrand memiliki nama yang baik seperti kedua adiknya, Thalia dan Thania.

"Jadi itu dia yang cari nama itu, sampai kemana gitu jauh banget Yeye cari nama itu," ucapnya.

"Adik adik kan juga punya, Thania juga, dia bilang 'Cucu gue yang cowok harus punya (nama China)," sambung Betrand.

Pria 20 tahun ini mengenang, pada saat diberikan nama China oleh kakeknya, dia masih berusia 15 tahun. Kakeknya pun tak lelah untuk mendapatkan nama yang bagus setiap hari.

"Jadi waktu itu aku masih sekitar umur 15 tahun mau ke 16, dicari sama Yeye sampai dapat, besoknya belum dapat tapi dicari lagi sama dia," ungkap Betrand.

Walau kini tak ingat persis arti nama yang diberikan kakeknya, putra angkat Ruben Onsu dan Sarwendah ini sangat bangga dengan nama China yang diberikan kakeknya.


"Aku lagi lupa arti akhirnya apa, tapi nama chinese aku Huang Sheng Bao, dikasih sama Yeye," tandasnya.

Diketahui, ayah Sarwendah, Hendrik Lo, meninggal dunia di usia 63 tahun pada Sabtu, 19 Juli 2025 pukul 08.18 WIB. Jenazah disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Jakarta Utara.

Jenazah Hendrik dikremasi di Krematorium Grand Heaven pada Rabu (23/7/2025) pukul 11.18 WIB dan abu jenazahnya langsung dilarungkan di laut Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.

Hendrik menghembuskan napas terakhirnya setelah lima hari dirawat di rumah sakit akibat komplikasi. Awalnya, Hendrik mengeluhkan sakit perut dan didiagnosa idap batu empedu.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.