SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Bayu Dwi Ismanto (21) warga Dusun Tampungan, Desa Garu, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk menjadi korban tewas kecelakaan maut Bus Neo Harapan di Nganjuk, Selasa (22/7/2025) pukul 20.30 WIB.
Korban, Bayu yang mengendarai motor Honda Beat bertabrakan dengan bus Neo Harapan di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Pilunya, sebelum kecelakaan, korban diketahui menggelar acara makan-makan untuk merayakan ulang tahunnya bersama kekasih dan kerabat.
Hal tersebut diungkapkan, Eko prayitno, paman korban.
Eko mengatakan berdasar informasi dari keluarga, perayaan ulang tahun itu dihelat di rumah korban.
Perayaan ulang tahun dilangsungkan tepat beberapa jam sebelum kecelakaan.
"Bayu merayakan ulang tahun bersama pacar dan sejumlah temannya. Tuntas acara perayaan ulang tahun, Bayu lantas mengantar pulang pacarnya," kata Eko kepada Tribun Jatim Network kala ditemui di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Kelurahan Ploso, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Rabu (23/7/2025).
Diketahui, rumah pacar Bayu berlokasi di Desa Balongrejo, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.
Bayu mengantar pacarnya berboncengan naik motor Honda Beat.
Korban tiba di rumah sang kekasih pada pukul 19.00 WIB.
Setelah mengantar pacar, Bayu langsung beranjak kembali pulang ke rumahnya.
Saat perjalanan pulang inilah Bayu mengalami kecelakaan.
"Saya mendapat kabar Bayu kecelakaan dari keluarga lewat telepon. Saya pun diminta ke UGD RSUD Nganjuk untuk mengeceknya, kami tak tahu keadaan Bayu. Sampai di UGD rumah sakit, saya kemudian diarahkan ke kamar jenazah. Bayu ternyata sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Keluarga besar Bayu masih merasa kehilangan.
Sebab, Bayu dikenal sebagai sosok anak yang penurut dan pekerja keras.
Bibi korban, Munafiah mengatakan Bayu dikenal sebagai pribadi yang penurut.
Ponakannya itu juga tak pernah membantah apabila dimintai pertolongan.
"Dia tak pernah membantah saat dimintai tolong, seperti mengantar saudaranya di berbagai kegiatan. Bayu orang baik," katanya kepada Tribun Jatim Network kala ditemui di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Kelurahan Ploso, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Rabu (23/7/2025).
Ia mengungkapkan, Almarhum adalah anak kedua dari dua bersaudara di keluarganya.
Bayu tinggal serumah dengan ibu dan kakaknya di Dusun Tampungan, Desa Garu.
"Dia tulang punggung keluarga. Informasinya Bayu mendapatkan pekerjaan baru. Ia ada panggilan kerja di Surabaya dalam waktu dekat," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bayu meninggal dunia usai terlibat kecelakaan maut dengan bus Neo Harapan Nopol AE 7453 UB.
Motor yang dikendarai Bayu hangus terbakar bersama dengan bus.
Posisi motor berada tepat di kolong bagian depan bus, terseret beberapa meter lalu memicu kebakaran.
Sementara, tubuh korban terpental beberapa meter dari titik tabrakan.