Saya berharap Jawa Timur khususnya wilayah Bakorwil V bebas dari narkoba dan premanisme, serta radikalisme
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur menyebutkan sebanyak 25 desa di provinsi setempat yang masuk dalam kategori zona bahaya narkoba dan 944 desa dalam status waspada, sehingga semua pihak harus komitmen untuk memerangi narkoba.
"Di Jawa Timur tercatat sebanyak 25 desa dalam kategori bahaya narkoba dan 944 desa kategori waspada, karena itu, pengawasan dari seluruh komponen masyarakat diperlukan," kata Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya, Agama dan Ormas Bakesbangpol Jatim Agus Imantoro dalam sosialisasi pencegahan narkoba, premanisme dan radikalisme di Pendapa Wahyawibawa Graha Jember, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya melakukan segala upaya dalam mencegah dan menekan penyalahgunaan narkotika serta praktik premanisme hingga radikalisme yang meresahkan masyarakat.
Satu upaya preventif yang dilakukan Bakesbangpol Jatim dengan mengadakan sosialisasi bertajuk "Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika serta Prekursor Narkotika dan Anti Premanisme-Radikalisme" di wilayah Bakorwil V Jember.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menghadapi berbagai ancaman serius yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional, mulai dari intoleransi, ekstremisme, radikalisme, terorisme, hingga penyalahgunaan narkoba.
"Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), terdapat 10 wilayah rawan peredaran narkotika yang berimbas pula pada Jawa Timur," katanya.
Pemprov Jatim melalui Bakesbangpol melaksanakan enam kali sosialisasi P4GN di lima wilayah kerja Bakorwil se-Jawa Timur, namun tidak hanya narkoba, masalah premanisme juga menjadi sorotan.
Banyaknya organisasi masyarakat (ormas) yang terafiliasi kegiatan premanisme dinilai mengganggu ketertiban umum dan iklim investasi di daerah, sehingga kami telah menyusun SK Gubernur Jatim tentang pembentukan Satgas Terpadu Penanganan dan Pembinaan ormas yang terafiliasi premanisme.
"Saya berharap Jawa Timur khususnya wilayah Bakorwil V bebas dari narkoba dan premanisme, serta radikalisme. Dengan sinergi semua pihak maka kami optimistis bisa mewujudkan Jatim menuju Indonesia Emas 2025," ujarnya.