Dari film ini, penonton tentunya akan diajak untuk memahami bahwa hal yang menyeramkan tak melulu berhubungan dengan mistis
Jakarta (ANTARA) - “Manusia selalu menginginkan apa yang tidak dimiliki oleh orang lain,”
Salah satu kalimat dialog dalam film "Ghost Train" itu mungkin akan menohok perasaan sebagian orang, dan mewakili kisah dalam film ini yang tidak sekadar menjadi sebuah film horor dari Korea Selatan, tetapi juga menjadi sindiran bagi orang-orang yang tak pernah puas.
Para penonton akan diajak mengikuti kisah seorang Youtuber bernama Da Gyeong (Joo Hyun Young). Sejak awal film diputar, ia akan ditampilkan sebagai karakter yang sedang mengalami kesulitan karir.
Peringkat kanal Youtubenya terus anjlok bahkan tergantikan oleh rekan kerjanya yang menjadi Youtuber konten kecantikan.
Dari sisi percintaan, tentu saja ia merasa rendah diri dan tidak pantas untuk mengungkapkan perasaannya pada Woo Jin (Choi Bo Min).
Singkat cerita, untuk membuktikan kemampuannya masih sama dan menarik perhatian Woo Jin, Da Gyeong pun memutuskan untuk menelusuri banyaknya kisah orang hilang di sebuah stasiun kereta bawah tanah.
Ia juga nekat menemui kepala stasiun (Jeon Bae Soo) untuk menemukan sumber cerita horor yang terjadi di sana pada tengah malam.
Tingkahnya yang lucu saat berbincang dengan kepala stasiun cukup menarik dan memberikan penyegaran selama film di putar. Sayangnya, pada titik ini pula penonton akan melihat perubahan sifat dalam diri Da Gyeong.
Kisah dibagi jadi 5 babak
Sutradara Tak Se Woong nampaknya tahu betul jika membahas sifat manusia akan lebih menarik untuk dikulik apabila alur dibagi ke dalam beberapa babak dan disorot dengan tajam.
Meski dari segi ide yang dipakai adalah cerita yang cukup biasa karena menggabungkan unsur legenda urban setempat dengan nuansa horor, adanya pembagian babak inilah yang menarik untuk diikuti.
Melalui pembagian babak ini, sang sutradara seakan ingin membuktikan bahwa rasa keingintahuan manusia terkadang justru membawanya masuk ke dalam petaka yang tak dapat dihindari.
Babak pertama film “Ghost Train” yang sudah dapat disaksikan di bioskop sejak tanggal 25 Juli 2025 ini, lebih menyoroti kebiasaan mengkritik dan merendahkan orang lain. Sifat itu ditampilkan melalui sosok mahasiswa dengan kepribadian cukup bermasalah.
Walau tak selalu diutarakan, dapat dipastikan ia mengkritik orang lain yang bahkan tak dikenalnya.
Berbeda dengan karakter di babak kedua yang lebih menampilkan sosok remaja SMA yang manis dan dipenuhi rasa ingin tahu.
Suatu hari ia menaiki salah satu peron kereta dan melirik seorang wanita duduk dengan wajah bengkak penuh perban. Di Korea Selatan, pemandangan ini adalah hal yang wajar karena tingginya permintaan akan operasi plastik.
Remaja itu memegang hidungnya seperti berpikir apakah ia akan jadi jauh lebih cantik apabila melakukan hal serupa. Di saat yang bersamaan, kejadian tak terduga memperkuat rasa irinya untuk tampil menjadi lebih baik.
Kisah terbaik berada pada babak tiga yang membahas tentang ketamakan manusia akan kekayaan.
Dimainkan oleh seorang tunawisma yang tinggal di stasiun bawah tanah dan hanya mengandalkan sisa makanan bekas serta ceceran uang koin di bawah mesin minuman untuk bertahan hidup.
Hidupnya makin sulit setelah bertemu dengan tunawisma lain yang cenderung menindas dan memerasnya.
Sampai akhirnya ia merasa muak dalam hidup dan mendapatkan kesempatan untuk berubah melalui koin berwarna merah. Kisah kali ini menampilkan sejelas-jelasnya sifat buruk manusia yang gemar mengorbankan orang lain demi kehidupan yang lebih nyaman dengan uang berlimpah.
Cerita keempat lebih terfokus pada Youtuber kecantikan yang tidak pernah puas akan parasnya. Selalu memamerkan wajahnya baik di kantor maupun siaran langsung.
Ia juga tidak menyukai ada orang yang lebih sukses dari dirinya. Kebencian pada rekan kerjanya mendorong dia menggoda seorang pria di kantor agar sang rekan tertekan dan tidak fokus pada pekerjaannya.
Kisah terakhir lebih terfokus pada perjalanan karir Da Gyeong dan rasa keingintahuannya. Dari semua kisah yang ia dapatkan, ternyata ada bayaran yang mesti ia tanggung.
Alur pekerjaan sebagai Youtuber yang kini banyak digandrungi oleh generasi muda juga ditampilkan secara detail mulai dari riset, datang ke lokasi sampai melakukan siaran langsung menggunakan ponsel dan tripod tangan.
Rangkaian kisah itu juga saling berhubungan dengan salah satu fenomena yang sejak dulu sudah marak di Korea Selatan, yakni sekte sesat dalam balutan keagamaan.
Suguhkan sinematografi kuat
Kengerian atas sifat buruk manusia semakin ngeri untuk disaksikan karena adanya kerja keras dari tim produksi untuk menyajikan sinema berkualitas.
Film ini menggunakan filter warna yang memberikan sentuhan dingin dan mencekam hingga akhir.
Setiap karma yang diterima oleh tiap-tiap karakter disorot secara tajam. Semua akhir tragis disuguhkan melalui sebuah kata “tolong” yang lebih banyak diucapkan ketika manusia sedang dalam keadaan terdesak.
Tak hanya itu, walaupun lokasi cerita berkutat selalu di stasiun bawah tanah dan peron kereta, ada berbagai tempat yang tersorot kamera dibuat senyata-nyatanya sebagaimana yang sedang terjadi di Negeri Gingseng itu.
Misalnya, pada cerita kedua yang membahas soal operasi plastik. Jika penonton perhatikan secara jeli, ada banyak sekali poster-poster atau layar yang menampilkan standar kecantikan di sana.
Kulit putih, wajah kecil, bibir merah, dagu runcing, hidung mancung, rambut agak bergelombang dan lain sebagainya. Tidak hanya di jalan, gambar itu pun dipampang sebesar-besarnya hingga tempat tunggu stasiun bawah tanah.
Audio juga dapat didengarkan secara nyata dan jelas seperti decit kereta ketika mengerem, suara teriakan yang mengerikan sampai dengan gebrakan tangan di jendela kereta.
Pemilihan pemain juga disesuaikan dengan kebutuhan visual. Ditambah dengan kehadiran Bomin dari grup pria Golden Child yang banyak menunjukkan sifat manis dan baik hati sedikit membantu penonton untuk menarik nafas sejenak dari ketegangan film.
Dari film ini, penonton tentunya akan diajak untuk memahami bahwa hal yang menyeramkan tak melulu berhubungan dengan mistis.
Mungkin manusialah sosok yang paling menakutkan di muka bumi ini. Baik bagi makhluk lain ataupun sesamanya.