Hasil Survei The Republic Institute: Gerindra Jadi Partai Dengan Elektabilitas Tertinggi di Jatim
Cak Sur July 26, 2025 08:32 PM

SURYA.CO.ID, SURABAYA - The Republic Institute merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas partai politik di Jawa Timur (Jatim). 

Hasilnya, Gerindra berhasil menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi, dibandingkan partai lain.

Survei ini dilakukan, menjelang 1 tahun masa kerja anggota DPR RI dan DPRD Provinsi, serta 8 bulan setelah selesainya Pilkada Serentak 2024. 

"Gerindra partai yang paling meroket di Jatim, dan menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi," kata Peneliti Utama The Republic Institute, Sufyanto saat paparan, Sabtu (26/7/2025).

Survei The Republic Institute dilakukan pada 14-20 Juli 2025. Menggunakan survei kuantitatif, teknik pengumpulan melalui wawancara tatap muka secara acak dan proporsional.

Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 2.200 orang, yang tersebar dalam 11 daerah pemilihan (dapil) DPR RI di Jatim. 

Dengan jumlah tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar ± 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, elektabilitas Partai Gerindra berhasil memimpin di angka 17,7 persen, atau berada di atas PKB yang meraih angka 16,5 persen dan PDIP (14,6 persen). 

Hasil tersebut lebih baik dibandingkan hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) pada 2024, yang menempatkan Gerindra di peringkat ke-3 di Jatim (baik perolehan DPR RI maupun DPRD provinsi).

Sufyanto membeberkan, kenaikan elektabilitas Gerindra dipengaruhi oleh sejumlah variabel strategis. Di antaranya, kinerja DPD Gerindra Jatim yang dinilai aktif turun ke masyarakat.

"Banyaknya kader Gerindra yang berhasil memenangkan kontestasi Pilkada 2024 di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, turut mempengaruhi perspektif masyarakat. Hal ini membawa dampak positif kepada Gerindra," jelas Sufyanto.

Tak hanya itu, efek elektoral dari Presiden Prabowo Subianto juga masih berdampak. Terutama, melalui beragam program yang diluncurkan sejak awal tahun.

"Gebrakan awal dalam program-program pertahanan, pangan dan bantuan sosial dengan ditambah kinerja anggota legislatif Gerindra di tingkat DPR RI dan DPRD Jatim, dinilai aktif dan responsif oleh konstituen," tambahnya.

Selain dari internal Gerindra, Sufyanto juga menyinggung tren penurunan dua partai besar, PKB dan PDIP yang turut berimplikasi mempengaruhi hasil survei ini. 

Kedua partai tersebut, mengalami penurunan elektabilitas yang cukup signifikan.

"PKB, yang sebelumnya menjadi partai dominan di basis Nahdliyin Jawa Timur, mulai kehilangan daya tarik pasca kekalahan beberapa kadernya dalam Pilkada 2024. Terutama, juga karena fragmentasi suara pesantren," ungkap Sufyanto.

"PDIP juga mengalami kemunduran elektoral ke angka 14,6 persen, terutama akibat pengaruh politik nasional pasca Pemilu Presiden, serta kekecewaan sebagian konstituen terhadap kinerja elite partai dan kegagalan memenangkan banyak kontestasi kepala daerah," imbuhnya.

Di luar ketiga partai tersebut, Partai Golkar berada di peringkat keempat dengan elektabilitas 9,1 persen. Kekuatan struktural partai serta tokoh-tokoh lokal Golkar masih berpengaruh di beberapa kabupaten/kota.

Pun demikian dengan PAN, yang justru mencatat lonjakan elektabilitas signifikan. 

"PAN menempati posisi kelima dengan 7,6 persen, naik dari posisi tengah ke papan atas," tutur Sufyanto.

Di bawah PAN, berturut-turut ada Partai NasDem (7 persen), Demokrat (6,7 persen), PKS (5 persen) dan PPP (3,5 persen). 

"Posisi PPP yang berada di bawah, menunjukkan bahwa basis tradisional partai ini terus tergerus dan belum pulih dari kekalahan di berbagai daerah," paparnya.

Di samping itu, publik yang belum menentukan pilihan (TT/TJ) masih mencapai 10,2 persen. 

Hal tersebut, menandakan adanya ruang kontestasi terbuka yang masih bisa dioptimalkan menjelang Pemilu 2029.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.