Pentingnya Vitamin D dan D3: Perbedaan, Sumber, dan Dosis yang Tepat
GH News July 27, 2025 07:04 AM
Vitamin D adalah salah satu mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Dikutip dari Medlineplus, vitamin D secara umum memiliki banyak sekali manfaat, seperti membantu penyerapan kalsium. Ketika penyerapan kalsium terganggu, ini tentu akan meningkatkan risiko berbagai penyakit tulang seperti osteoporosis atau rakitis (melemahnya tulang pada anak).

Selain itu, vitamin D juga berperan penting dalam menjaga kesehatan otot, saraf, dan kekebalan tubuh. Otot berperan untuk pergerakan tubuh, saraf berfungsi untuk menyampaikan pesan antara otak dan tubuh, lalu sistem kekebalan tubuh dibutuhkan untuk melawan bakteri dan virus.

Perbedaan Vitamin D dan D3

Vitamin D dibagi menjadi dua jenis, yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan D3 (kolekalsiferol). Jadi sebenarnya vitamin D3 tidak berbeda dengan vitamin D, melainkan bentuk lebih spesifiknya.

Ketika menemukan tulisan 'vitamin D' dalam sebuah produk, bisa jadi itu berisi vitamin D2, vitamin D3, atau campuran dari keduanya.

Lantas apa kelebihannya? Vitamin D3 dan D2 sebenarnya sama-sama meningkatkan kadar vitamin D dalam darah, tapi vitamin D3 bisa meningkatkan kadarnya lebih tinggi dan bertahan lebih lama dibanding vitamin D2. Bisa dibilang, vitamin D3 adalah bentuk vitamin D yang paling aktif dan efektif dalam tubuh manusia.

Berikut ini beberapa keunggulan atau perbedaan lain dari vitamin D3:

Vitamin D3 dari Hewan

Vitamin D3 hanya didapatkan dari makanan produk hewan. Misalnya seperti ikan berlemak, minyak ikan, hati sapi, kuning telur, dan mentega. Sedangkan vitamin D2, cenderung ditemukan dari sumber-sumber nabati, misalnya jamur yang tumbuh di bawah sinar UV dan makanan yang difortifikasi (ditambahkan vitamin D).

Vitamin D2 lebih murah untuk diproduksi, sehingga lebih umum dipakai dalam fortifikasi makanan seperti sereal dan susu.

Vitamin D3 Bisa Terbentuk di Kulit

Vitamin D3 bisa dibentuk oleh kulit. Ini terjadi ketika kulit terkena sinar matahari, lalu terbentuk vitamin D dari senyawa 7-dehydrocholesterol di kulit. Proses serupa juga terjadi di jamur dan tanaman, membentuk vitamin D2 dari ergosterol.

Pada lingkungan iklim yang panas seperti Indonesia, berjemur selama 30 menit sehari sebanyak dua kali seminggu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D. Meski begitu, perlu diingat berjemur juga tidak boleh terlalu lama, khususnya bila tak menggunakan tabir surya. Ini untuk mencegah risiko kanker kulit.

Efek Vitamin D3 Lebih Besar ke Kesehatan

Seperti yang sudah disinggung, efek vitamin D3 lebih besar bila dibanding D2. Ketika kedua jenis vitamin ini dimetabolisme oleh hati, vitamin D2 akan berubah menjadi 25-hidroksivitamin D2 dan vitamin D3 menjadi 25-hidroksivitamin D3. Kedua senyawa itu dikenal sebagai kalsifediol.

Kalsifediol inilah yang bersirkulasi dalam darah dan mencerminkan cadangan vitamin D dalam darah. Studi menunjukkan vitamin D2 menghasilkan kalsifediol yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang sama dari vitamin D3.

Oleh karena itu, vitamin D3 lebih disarankan untuk suplementasi demi mendapatkan manfaat seperti penyerapan kalsium optimal, fungsi otot dan saraf yang baik, serta sistem imun yang lebih kuat.

Dosis Vitamin D yang Pas

Jumlah vitamin D yang dibutuhkan manusia setiap hari tergantung pada usia. Rekomendasi dalam international unit (IU) adalah sebagai berikut:

  • Bayi usia 0-12 bulan: 400 IU
  • Anak-anak 1-13 tahun: 600 IU
  • Remaja 14-18 tahun: 600 IU
  • Dewasa 19-70 tahun: 600 IU
  • Dewasa 71 tahun ke atas: 800 IU
  • Ibu hamil atau menyusui: 600 IU
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.