5 Negara dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia, Indonesia Masih Aman?
Yonatan Krisna July 27, 2025 08:33 PM

TRIBUNWOW.COM - Polusi adalah masuknya kontaminan yang dapat memberikan dampak buruk pada lingkungan alam.

Polusi udara terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, penyumbang terbesarnya adalah kendaraan berbahan bensin seperti mobil, motor, truk, pesawat, dan yang sejenisnya.

Polusi udara telah terbukti berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pernapasan, memburuknya asma, dan bahkan cacat bawaan.

Polusi diukur melalui lima polutan utama menurut Badan Pelindungan Lingkungan Amerika Serikat yang diatur dalam Undang-Undang Udara Bersih, yaitu ozon tingkat dasar, polusi partikel, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida.

Dari semua polutan utama tersebut yang paling umum dipantau adalah polusi partikel.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengevaluasi konsentrasi partikel PM 2.5 untuk menentukan tempat paling tercemar di Bumi.

PM 2.5 merupakan polutan udara dan dapat menimbulkan masalah kesehatan jika berada dalam konsentrasi tinggi.

Berikut adalah lima negara dengan polusi udara terburuk yang ada di dunia dilansir melalui laman worldpopulationreview.com:

1. Chad

Negara Chad menempati peringkat pertama sebagai negara dengan polusi udara terburuk di dunia.

Negara ini memiliki konsentrasi PM 2.5 sebesar 89,7.

Krisis kualitas udara ini terus memburuk, didorong oleh faktor-faktor seperti debu gurun, emisi kendaraan, dan pembakaran biomassa. 

Ibu Kota Chad yaitu N'Djamena seringkali bergulat dengan badai debu yang menyelimuti kota tersebut.

Negara Chad yang memiliki ketergantungan pada biomassa sebagai sumber energi utama untuk memasak dan memanaskan ruangan juga menjadi penyebab polusi dalam ruangan ikut meningkat.

Keadaan ini memprihatinkan bagi penduduknya, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.

2. Irak

Irak berada pada peringkat dua dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 80,1.

Konsentrasi ini meningkat dari yang pada tahun sebelumnya sebesar 36,9, menjadikan peningkatan ini ialah peningkatan yang begitu drastis.

Peningkatan yang mengkhawatirkan ini menunjukkan meningkatnya tantangan lingkungan akibat pertumbuhan industri, kemacetan lalu lintas, dan badai debu yang terus berulang.

Konflik yang sedang terjadi juga memperburuk situasi, merusak infrastruktur, dan meningkatkan kadar debu yang ada.

Pusat perkotaan seperti Baghdad secara khusus terdampak dengan penduduk yang menghadapi beban polusi terbesar dari lalu lintas dan aktivitas industrinya.

3. Pakistan 

Dengan konsentrasi PM 2.5 sebesar 70,9 menjadikan negara Pakistan berada di peringkat ketiga sebagai negara dengan polusi udara terburuk di dunia.

Wilayah perkotaan seperti Lahore dan Karachi merupakan titik yang paling berbahaya dalam konteks polusi udara yang berdampak pada jutaan orang.

Dilansir dari worldpopulationreview Menteri Perubahan Iklim Pakistan menyalahkan India atas kabut asap Pakistan. Namun, warga Pakistan menyalahkan pemerintah mereka karena tidak melakukan upaya yang cukup untuk memantau atau mengatasi krisis ini.

4. Bahrain

Bahrain berada pada posisi keempat dengan konsentrasi PM 2,5 sebesar 66,6.

Polusi udara di Bahrain disebabkan oleh beberapa faktor seperti emisi industri, lalu lintas yang padat, dan badai debu regional yang terjadi di Bahrain.

Disebalik itu terdapat industri perminyakan yang merupakan pusat perekonomian Bahrain menjadi penyumbang polusi yang paling signifikan.

Bahkan Ibu Kota Bahrain, Manama seringkali diselimuti oleh kabut asap.

5. Bangladesh 

Pada peringkat kelima terdapat negara tetangga Inonesia yaitu Bangladesh dengan konsentrasi PM 2.5 sebesar 65,8, angka ini mengalami penurunan karena pada tahun 2018 Bangladesh sempat memiliki konsentrasi PM 2.5 tertinggi di dunia yaitu sebesar 97,1.

Meskipun masih termasuk yang terburuk secara global penurunan ini menunjukkan sedikit kemajuan dan usaha negara ini dalam memperbaiki kondisi udaranya.

Negara Indonesia sendiri memiliki konsentrasi PM 2,5 sebesar 35,5 yang masih tergolong aman tetapi masih belum di posisi yang paling aman.

Walaupun begitu, Negara Indonesia masih bisa membenahi kondisi udaranya untuk mendapatkan kualitas udara yang lebih baik lagi bagi kelangsungan hidup penduduknya untuk jangka waktu yang lama.

(TribunWow.com/Magang dari Universitas Muhammadiyah Surakarta/Hafidah Maulida Sabri)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.