TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus berencana melakukan uji coba program Car Free Night (CFN) pada, Sabtu (2/8/2025) malam Minggu.
Uji coba CFN dipusatkan di Jalan Dr. Ramelan, tepatnya di sebelah selatan Alun-alun Kudus.
Uji coba ini bakal melibatkan seratusan pedagang kaki lima yang ada di Kabupaten Kudus.
Kabid Pedagang Kaki Lima Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Imam Prayitno menyampaikan, sebelum pelaksanaan uji coba CFN, dilakukan pendaftaran peserta CFN selama dua hari, Kamis-Jumat (24-25/7/2025).
Pada mulanya, uji coba CFN diikuti sekitar 75-100 pedagang. Namun, animo masyarakat sangat tinggi yang ingin terlibat langsung pada program CFN.
Bahkan pendaftar CFN membludak pada dua hari yang telah ditentukan.
Tim verifikator dan validasi Dinas Perdagangan kewalahan melayani banyaknya pendaftar CFN.
Bahkan, sedianya pendaftaran dilakukan selama dua hari, harus diperpanjang dan diteruskan kembali besok, Senin (28/7/2025).
"Hari pertama ada 90-an pedagang yang sudah menyerahkan berkas pendaftaran dan verifikasi. Hari kedua ada 75 pedagang yang sudah menyerahkan berkas dan verifikasi. Namun masih ada puluhan pedagang yang sudah menyerahkan berkas di hari kedua, namun belum verifikasi dan validasi," terangnya saat dikonfirmasi, Minggu (27/7/2025).
Lebih lanjut, kata Imam, pedagang yang sudah menyerahkan berkas ke Dinas Perdagangan dan belum dilakukan verifikasi diminta untuk hadir kembali pada, Senin (28/7/2025).
Kebutuhan verifikasi dan validasi berkas menjadi syarat untuk menentukan siapa saja PKL yang layak menjadi peserta CFN.
"Kemarin (Jumat) masih ada pedagang yang baru mengumpulkan berkas. Masih harus dilakukan verifikasi dan validasi, besok Senin," ucapnya.
Imam memperkirakan, daya minat uji coba CFN diperkirakan tembus hingga 250-an pedagang.
Hanya saja, banyaknya pedagang yang berhasil mendaftar belum menjadi jaminan menjadi peserta CFN.
Nantinya bakal dilakukan seleksi ketat terkait pedagang mana saja yang layak menjadi peserta CFN.
"Soal jumlah peserta CFN, saat ini belum bisa ditentukan. Masih harus diseleksi, nantinya siapa saja yang layak, disesuaikan dengan kapasitas di lapangan," tuturnya.
PKL yang ingin menjadi peserta CFN harus mendaftar ke Dinas Perdagangan dengan melengkapi beberapa persyaratan.
Di antaranya menyediakan produk jasa yang jelas, serta melampirkan fotocopy KTP dan KK.
Pedagang yang sudah lolos menjadi peserta CFN nantinya harus membawa peralatan sendiri, seperti meja, lampu, tenda jualan, dan perlengkapan lainnya.
Jenis lapak dagang yang diperbolehkan adalah makan dan minuman, produk kreatif seperti kerajinan tangan, fesyen, aksesoris, dan produk lainnya.
Sementara produk ramah lingkungan sangat dianjurkan. Seperti nasi bungkus daun jati, daun pisang, dan produk ramah lingkungan lainnya.
Pedagang juga diminta bertanggungjawab atas keamanan dan kebersihan lingkungan. Termasuk menyediakan tempat sampah organik dan anorganik.
Pedagang melanggar ketentuan dan aturan yang berlaku, bisa dikenakan sanksi teguran lisan, pemindahan tempat jualan, serta sanksi pengeluaran dari peserta CFN.
"Untuk kantong parkir kami siapkan di ujung Selatan Jalan Dr. Ramelan sepanjang 100 meter, Jalan Mangga, Jalan Dr Lukmono Hadi, dan Jalan Sunan Kudus. Untuk jualannya nanti di bahu jalan. Mulai dari produk kuliner, fesyen, kerajinan, bidang kesehatan dan banyak lainnya. Kuliner jadul sangat ditunggu," tuturnya.
Seorang pedagang, Nuryanti asal Getaspejaten mendaftar sebagai calon peserta CFN agar bisa jualan aneka minuman segar dan makanan ringan.
Kata dia, keseharian suami adalah jualan es dan jajanan anak-anak di sekolah. Dengan harapan bisa mendapatkan wadah lagi melalui CFN untuk berjualan mendapatkan tambahan penghasilan.
"Kami juga jualan saat CFD dan keramaian lainnya. Penghasilannya enggak banyak, paling banyak Rp 250 ribu kotor. Kalau sering-sering, penghasilan bisa tambah," ujarnya.
Pedagang lain, Dewi Kusuma (23) mendaftar sebagai calon peserta CFN untuk jualan aksesoris.
Dia berniat mencoba terjun di bidang usaha perdagangan, meski dimulai dari skala kecil.
"Mau coba usaha dagang, sementara nanti jualan aksesoris," tutupnya. (Sam)