Kondisi Kampus yang Sepi, Berkolerasi Lurus pada Rejeki Pelaku Usaha di Sekitarnya
Dyan Rekohadi July 28, 2025 12:33 AM

SURYAMALANG.COM, BATU - Keberadaan kampus dapat mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar.

Hal itu terbukti dari lingkungan disekitar kampus banyak para penjual makanan, pemilik kos hingga toko Madura atau sebutan untuk toko kelontong yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari.

Membuka usaha di sekitar kampus dinilai menjadi peluang besar bagi pelaku usaha hingga UMKM karena menyasar para mahasiswa.

Apalagi semakin tinggi aktivitas kampus, perputaran ekonomi di kawasan sekelilingnya juga dipastikan tinggi.

Kondisi berbeda terjadi lingkungan kampus swasta kecil yang tak banyak memiliki mahasiswa.

Seperti halnya di sekitar kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Malang (STAINU) Malang yang berada di Jalan Raya Kepuharjo Nomot 18, Kepuharjo Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang. 

Diakui Yuniati pemilik warung makan sekitar kampus STAINU Malang, pemilik kos ataupun warung makan di sekitar kampus tak sebanyak kampus-kampus negeri dan swasta ternama di Malang. 

Apalagi diketahui jumlah mahasiswa di STAINU Malang tak lebih dari 200 orang dari tahun 2024-2025.

"Kalau yang makan di sini ya kebanyakan pekerja dan masyarakat sekitar. Kalau mahasiswa yang makan tidak banyak, kan mahasiswanya kebanyakan asli Malang sini. Jadi ya mungkin beres kuliah langsung pulang, tidak kos. Sehingga jarang yang beli makan di sini,” kata Yuniati.

Hal senada juga disampaikan Andono pemilik warung Madura yang ada di sekitar kampus.

Ia mengaku kebanyakan pembelinya merupakan warga sekitar dan pengguna jalan raya.

“Kebanyakan ya warga sekitar dan pengguna jalan yang melintas beli minum atau rokok. Kalau mahasiswa atau siswa jarang,” jelas Andono.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.