Alasan Musrika Ngotot Biarkan Ibunya Dibawa ke Panti Jompo, Bersedia Tak Dikabari Meski Meninggal
Torik Aqua July 28, 2025 04:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Musrika ngotot tak mau lagi merawat ibunya, Mbah Nortaji hingga sang ibu dibawa ke yayasan.

Ternyata, alasan Musrika tak mau lagi mengurus ibunya karena sudah trauma.

“Saya sudah trauma, tidak sanggup lagi mengurus,” ungkap Musrika.

Bahkan jika Mbah Nortaji meninggal pun tidak ingin dihubungi oleh anaknya.

Hal ini disampaikan Musrika kepada Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra yang mendatanginya pada Jumat (25/7/2025) lalu.

Nortaji sempat jadi sorotan setelah video dirinya dianiaya dan diusir oleh anaknya sendiri viral di media sosial.

Bahkan ia dibiarkan tidur di pinggir area persawahan.

Melihat kondisi Nortaji, Arief Camra berinisiatif menjemput nenek berusia 70 tahun untuk dibawa ke yayasan miliknya yang berada di Malang.

Yayasan ini didirikan Arief Camra sejak 2021 dengan tujuan merawat para lansia secara gratis.

Mayoritas lansia yang dirawat di sini sudah tidak memiliki keluarga.

Sementara bagi lansia yang masih ada keluarga,  Arief Camra memberikan syarat yaitu anak atau keluarga tidak akan diberitahu jika orang tua mereka meninggal.

Hal ini dilakukan agar sang anak atau keluarga yang hendak menitipkan lansia, urung dilakukan.

Namun, hal ini tak berlaku bagi Musrika.

Ia bersikukuh menitipkan Nortaji kepada Arief Camra dan sepakat tak akan dikabari saat sang ibu meninggal.

"Ini saya bawa ke panti, kalau meninggal tidak saya kabari," ucap Arief dengan nada ancaman seperti dikutip dari akun TikTok @ariefcamra, Senin (28/7/2025).

"Nggak usah, nggak usah dikabari," ujar Musrika tanpa wajah bersalah.

Musrika kembali menegaskan tak ingin lagi mendengar kabar ibunya dan meminta Arief Camra merawat Nortaji.

"Gak usah dikabarin, gak apa-apa, Pak," tegas Musrika.

Arief pun sangat menyayangkan sikap Musrika tersebut.

Terlebih, Nortaji sebenarnya memiliki tiga anak, termasuk Musrika.

Anak pertama dan ketiga tinggal di Besuk, Probolinggo, sedangkan anak kedua di Bali.

Mediasi Gagal

Perangkat Desa Jambangan, Edy, menerangkan suami nenek Nortaji telah meninggal lama sehingga ia bergantung pada anak-anaknya.

Edy mengatakan, insiden pengusiran nenek Nortaji terjadi sebulan lalu, tapi baru viral kemarin.

"Video penganiayaan sampai ada pengusiran itu memang benar. Tapi kejadiannya itu sekitar sebulan lalu memang ada pertengkaran antara ibu dan anaknya ini, sampai ibu Nortaji didorong karena tidak mau pergi," bebernya.

Terkait video tidur di jalanan, Edy menjelaskan kebiasaan aneh nenek Nortaji.

"Cuma penemuan Ibu Nortaji tidur di pinggir jalan seperti yang ada dalam video itu perlu digarisbawahi, Ibu Nortaji ini kalau mengantuk bisa tidur dimanapun."

"Kebetulan sebelum ditemukan, yang bersangkutan ini mengantuk saat mencari sesuatu, lalu tidur di pinggir jalan," tandasnya.

Pemerintah desa telah menemui Musrika tapi yang bersangkutan tetap menolak merawat nenek Nortaji.

"Hasilnya Ibu Musrika ini tetap mau memindahkan, mengusir Ibunya dari rumahnya. Entah nantinya mau tinggal dimana, Ibu Musrika ini sudah tidak peduli lagi kepada Ibu Nortaji," tuturnya.

Musrika Terancam Pidana

Kasat Reskrim Polres Probolinggo, AKP Putra Fajar Adi Winarsa, menyatakan video penganiayaan dan pengusiran direkam tetangga.

"Selanjutnya kami akan kembangkan lagi dengan meminta keterangan dari korban yang diketahui sudah berada di Griya Lansia Malang."

"Nanti ada anggota kami yang akan datang langsung ke sana," bebernya.

Musrika belum menjalani pemeriksaan karena tak berada di rumah saat didatangi petugas kepolisian.

"Yang pastinya, setelah kami lakukan penyelidikan memang ada dugaan yang mengarah ke tindak pidana."

"Tapi masih kami dalami lagi, termasuk juga akan mencarikan solusi untuk jalan keluarnya. Tunggu saja hasil pengembangan dari anggota kami," ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga bernama Fauzi, mengungkap video penelantaran nenek Nortaji diviralkan pihak panti jompo.

"Yang memviralkan itu petugas dari panti jompo setelah dihubungi oleh salah satu tetangganya, setelah terjadi penganiayaan itu," katanya.

Petugas panti jompo meminta izin ke keluarga hingga pemerintah desa untuk membawa nenek Nortaji yang telantar di jalanan.

"Sama petugas panti jompo anakanya itu (Musrika) sempat diwawancarai dan terang-terangan bilang sudah tidak mau bertemu lagi, sekalipun ibunya sudah meninggal dunia. Hanya bisa ngelus dada lihatnya," katanya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.