SURYA.CO.ID, SURABAYA - Penyerahan bantuan seragam sekolah bagi siswa dari keluarga miskin (gamis) dan pra-gamis jenjang SD-SMP, ditarget Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), dapat tuntas bulan Juli ini.
Kini, proses bantuan dilakukan di masing-masing kecamatan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Cak Eri) menginstruksikan, penyerahan bantuan seragam sekolah tersebut tidak dilakukan di satu titik, mengingat jumlahnya yang besar. Sekaligus, memfasilitasi siswa yang jauh dari titik tempat tinggal.
"Penyaluran (seragam) ada di Dinas Pendidikan. Nanti dilakukan secara dekat-dekat. per-kecamatan saja. Jadi tidak dilakukan secara sama-sama," kata Cak Eri, Senin (28/7/2025).
Hingga akhir Juli, pihaknya menargetkan bantuan segera bisa tuntas diberikan.
"Harapannya bisa segera digunakan, sehingga anak-anak bisa fokus dalam pembelajaran," tandas bapak dua anak ini.
Cak Eri menjelaskan, bahwa program penyaluran bantuan seragam dan peralatan sekolah yang dilakukan sejak 2021 ini, akan mendukung wajib belajar di sekolah.
"Pemkot Surabaya akan terus menyalurkan bantuan perlengkapan sekolah gratis bagi keluarga kurang mampu," tegasnya.
Selama 4 tahun tersebut, Dinas Pendidikan telah menyalurkan 321.505 peralatan sekolah. Hal ini terdiri dari seragam sekolah, sepatu, tas sekolah, topi, ikat pinggang hingga kaos kaki.
Tahun ini, Pemkot Surabaya akan kembali menyalurkan bantuan seragam dan perlengkapannya secara gratis kepada 38.578 murid SD sederajat, dan 16.362 murid SMP sederajat.
Nantinya, bantuan dibagikan kepada lembaga negeri maupun swasta secara proporsional.
"Kami ingin setiap anak Surabaya punya kesempatan yang sama untuk belajar. Tak boleh ada yang minder karena tak punya seragam atau perlengkapan sekolah lainnya," tutur Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair)ini.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, memastikan bahwa pada calon penerima telah didata.
Selanjutnya, penyaluran nantinya akan dilakukan melalui sekolah masing-masing.
"Insya Allah, ini kan (seragam) sudah disiapkan ya. Mudah-mudahan nanti setelah MPLS, atau paling lambat Agustus sudah ada seragam gratis (disalurkan)," kata Yusuf dikonfirmasi terpisah.
Sesuai dengan instruksi Wali Kota Cak Eri, bantuan ini akan menyasar siswa dari keluarga miskin (gamis) maupun pra-gamis. Khususnya, bagi mereka yang diterima di sekolah melalui jalur afirmasi gamis dan pra-gamis.
Harapannya, intervensi ini dapat memberikan penguatan pada Sumber Daya Manusia. Data terakhir, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Surabaya telah mencapai 84,69 (hingga 2024), menjadi yang tertinggi di Jawa Timur.
Angka rataan lama sekolah mencapai 10,89 tahun, meningkat dibanding 2023 yang hanya baru 10,7 tahun.
Selain itu, harapan lama sekolah juga meningkat, dari yang sebelumnya 14,85 tahun pada tahun 2023, menjadi 14,87 tahun di 2024.
"Pokoknya, kalau gamis dan pra-gamis, baik yang di SD-SMP negeri maupun swasta, insya Allah diintervensi oleh Pemkot Surabaya," tegas Yusuf.