Cara Nyeleneh Warga Wonogiri Malingi 5 TV Hotel Tak Ketahuan Petugas, Kamar Pesan Sendiri
Mujib Anwar July 29, 2025 05:30 PM

Poin Penting:

  • Pria berinisial R (46) mencuri beberapa TV dari kamar hotel di Slogohimo, Wonogiri.
  • Aksi diketahui petugas kebersihan hotel pada 25 Juli 2025 pagi.
  • Pelaku ditangkap sehari kemudian di Pacitan, Jatim, dengan barang bukti 4 TV dan 1 HP.
  • R dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara.

TRIBUNJATIM.COM - Aksi seorang pria yang merupakan warga Wonogiri akhirnya terungkap, kelihaiannya dalam mencuri jadi sorotan.

Hal ini lantaran seluruh petugas sebuah hotel di Kecamatan Slogohimo berakhir terkecoh.

Petugas hotel terkecoh dengan aksi pria berinisial R ini.

Seorang pria berinisial R (46), warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri ditangkap polisi.

Tak main-main, R ditangkap karena berhasil mencuri televisi di kamar hotel sebanyak 5 buah.

R mencuri televisi di 5 kamar berbeda di hotel yang berada di Kecamatan Slogohimo.

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo menjelaskan peristiwa itu pertama kali diketahui pada Jumat (25/7/2025) pagi oleh petugas kebersihan hotel.

Menurutnya, petugas kebersihan hotel itu mendapati televisi salah satu kamar hotel tidak ada.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata beberapa kamar lain juga kehilangan televisi.

"Televisi dari beberapa kamar telah raib. Pelaku diduga membawa kabur barang-barang tersebut pada dini hari saat situasi hotel sedang sepi,” katanya, Senin (28/7/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunSolo.com, Selasa (29/7/2025).

Ia menjelaskan usai menerima laporan pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mendapatkan identitas serta lokasi pelarian pelaku.

Pelaku kemudian diamankan pada Sabtu (26/7/2025) di wilayah Kecamatan Punung, Pacitan, Provinsi Jawa Timur. 

Dalam penggeledahan, pihaknya mengamankan barang bukti berupa 2 unit TV 32 inch merk Sharp, 2 unit TV 21 inch merk TCL, 1 unit HP merk Redmi. 

"Pelaku sebelumnya memesan kamar di hotel itu sendiri menggunakan identitas palsu melalui aplikasi WhatsApp. Pelaku juga membawa mobil," jelasnya.

Pria berinisial R (46), warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri ditangkap polisi usai mencuri televisi di kamar hotel yang berada di Kecamatan Slogohimo. Peristiwa itu pertama kali diketahui pada Jumat (25/7/2025) pagi oleh petugas kebersihan hotel.
Pria berinisial R (46), warga Kecamatan Slogohimo, Wonogiri ditangkap polisi usai mencuri televisi di kamar hotel yang berada di Kecamatan Slogohimo. Peristiwa itu pertama kali diketahui pada Jumat (25/7/2025) pagi oleh petugas kebersihan hotel. (Tribun Solo)

Saat ini, pelaku diamankan di Mapolres Wonogiri dan dijerat dengan Pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Sementara itu, seorang emak-emak berhasil menjadi pahlawan di negeri orang.

Aksi emak-emak Warga Negara Indonesia (WNI) kejar pencopet di Paris, Perancis, viral di media sosial. 

Sosok emak-emak ini diketahui bernama Nur Aini Idwar

Hal ini dialami Nunik, sapaan akrab Nur Aini Idwar saat jalan-jalan di area Menara Eiffel. 

Berkat firasat dan keberaniannya, Nunik berhasil menangkap si pencopet

Uang senilai 420 Euro atau hampir Rp 8 juta yang ada di dompetnya, selamat. 

Begini kronologi Nunik (54) kejar copet di Perancis.

"Kejadian itu terjadi ketika kita mau pulang dari Menara Eiffel ke apartemen kakak saya," jelas Nunik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/7/2025).

Ia melanjutkan, pada saat itu mereka naik Metro dari stasiun dekat Menara Eiffel dengan tujuan akhir Gare De Lyon.

Nunik menceritakan dia, suami, dan anak pertamanya berdiri dalam kereta tersebut. 

Sementara anak terakhirnya mendapat tempat duduk.

Dalam perjalanan, dia melihat ada tiga remaja wanita berusia 19 hingga 20 tahun yang terlihat saling mengenal karena saling berkomunikasi.

Dua di antara mereka tampak sedang hamil besar dan membuat insting keibuan Nunik ingin menolong.

Karena itu, ia menyuruh anaknya yang paling kecil untuk memberikan kursi pada wanita tersebut.

Sementara wanita hamil dengan kaus hitam itu duduk, perempuan hamil berkaus merah berdiri tepat di samping Nunik.

"Saya sering melihat reels tentang pencopet di Eropa, lalu saya berbisik ke suami saya mengatakan kalau mereka yang baru datang ini bertampang pencopet," tutur Nunik.

Pada saat menyadari itu, ia langsung mengecek tas dan menemui dompet berisi uangnya sudah hilang.

Ia pun langsung menanyakan kepada wanita kaus hitam yang duduk di hadapannya dengan berani.

"Did you picked my pocket? (Apakah kamu mengambil dompetku?)" ujar Nunik. 

Ia mengatakan, si wanita langsung mengelak dengan mengatakan, "No, no (tidak,tidak)".

Pada saat itu, dia menduga, wanita kaus merah yang berdiri tepat di sampingnya yang mengambil dompetnya, lalu mengoperkan ke kaus hitam yang sedang duduk.

Lalu kereta berhenti dan wanita berkaus hitam keluar.

Sementara dua wanita lainnya berbicara, tidak dengan bahasa Perancis, dan turut keluar.

Pada saat itu, Nunik dan suaminya sempat ragu untuk mengejar mereka atau tidak.

Mereka pun memutuskan ikut turun walau stasiun tujuan masih jauh dan membagi tugas untuk mengejar wanita itu.

Suaminya mengejar si kaus hitam, sementara anaknya mengejar yang berkaus merah.

Pada saat itu, Nunik bersama wanita yang tidak hamil yang dia anggap bertugas sebagai pengecoh.

PENCOPETAN - Tangkapan layar reels Instagram WNI dan keluarganya berhasil tangkap pencopet di Paris, Perancis. Aksinya menuai pujian dari warganet, Sabtu (12/7/2025).
PENCOPETAN - Tangkapan layar reels Instagram WNI dan keluarganya berhasil tangkap pencopet di Paris, Perancis. Aksinya menuai pujian dari warganet, Sabtu (12/7/2025). (Instagram/@rawis_fam)

Dia mengatakan, pengecoh yang berkaus putih itu menunjuk ke arah Metro seakan-akan memberi tahu kalau si pencopet kembali masuk ke dalam.

Nunik pun refleks masuk kembali ke dalam Metro dan terpisah dengan keluarganya.

Dengan hampir menangis, Nunik berusaha membuka pintu kereta tersebut dan pintu kembali dibuka, entah apa alasannya.

Ketika suami dan anaknya masuk, sang anak mengatakan kalau melihat si pencopet masih berada di sana.

Mereka pun kembali keluar dari Metro dan Nunik berfokus mengejar pengecoh.

Ia melihat si pengecoh sudah naik menggunakan eskalator dan menunjuk-nunjuknya.

Tidak peduli, Nunik mengejar dengan menaiki tangga dan langsung memegang bajunya dengan kuat.

Ia juga mengatakan perempuan itu mengambil dompetnya berkali-kali.

Perempuan itu tetap mengelak dan tidak mau mengakui bahwa ia telah mencuri dompet.

Sementara Nunik tetap meneriakkan mereka komplotan pencopet.

Selama keduanya bersikeras, Nunik tidak melepas pegangannya sama sekali dan dua orang perempuan yang tidak bisa berbahasa Inggris datang.

Mereka pun berkomunikasi dengan Nunik dan anak-anaknya menggunakan Google Translate bahasa Inggris-Perancis.

Dalam bahasa Perancis, kedua perempuan itu menekan si pencopet untuk mengaku.

Sementara Nunik tetap berteriak bahwa dompetnya diambil, mengatakannya dalam bahasa Inggris.

Akhirnya, seorang pria yang bisa berbahasa Inggris turut datang membantu mereka.

Setelah diceritakan semuanya, pria tersebut menelepon kepolisian dan mengajak berbicara pencopet dengan bahasa Perancis.

Awalnya, dia tetap tidak mau mengaku, hingga setelah lebih dari satu jam, wanita itu menelepon seseorang dengan ekspresi yang tampak ingin menangis.

Setelah itu, wanita hamil berkaus hitam datang dan memang membawa dompet milik Nunik.

Polisi baru datang setelah itu dan memeriksa semua tas dan membawa pergi dua pencopet yang tertangkap.

Diketahui, dompet Nunik yang awalnya berisi sekitar 420 Euro hanya kembali sebanyak 350 Euro.

Namun, ia mengatakan tidak ingin memperpanjang kasus dan berpesan pada kepolisian Paris untuk memproses kedua pencopet tersebut tanpa menahannya sebab mereka sedang dalam keadaan hamil.

Nunik pun tidak menyangka unggahannya menjadi viral dan berpesan pada WNI yang mengalami kejadian serupa untuk berani mengambil langkah.

"Saya berpesan kepada emak-emak Indonesia berani jika mengalami kejadian serupa, karena pasti tidak cuma saya, dan pencopet selalu berusaha membuat terindimidasi," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.