Jakarta (ANTARA) - Pedagang mengungkapkan bahwa kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terjadi pada Senin (28/7) saat Maghrib sehingga dirinya panik menyelamatkan diri.

"Pas kejadian ada informasi terbakar itu pas masih adzan. Jadi lagi siap-siap di masjid," kata pedagang baju dan tas bernama Aji di Pasar Taman Puring Jakarta, Selasa.

Pedagang yang sudah berjualan sejak 2005 ini kemudian mendengar pengeras suara tiba-tiba mati namun adzan masih berkumandang.

Lalu, terdengar teriakan warga adanya kebakaran sehingga dirinya otomatis keluar dari kawasan itu untuk menyelamatkan diri.

"Melihat posisi api udah gede gitu daripada kita yang ini kan, lebih baik menyelamatkan diri kita sendiri saja," ujarnya.

Kini, Aji masih berusaha mencari sisa-sisa barang berharga yang bisa diselamatkan pasca kebakaran.

Dia menyayangkan kunci motor dan dompetnya berisi surat-surat berharga yang kini sudah tak terlihat wujudnya.

"Cari kunci kendaraan, jadi motornya enggak bisa dan harus didorong, dompet isinya surat-surat berharga itu," ujarnya.

Besar harapan Aji agar Pemerintah Provinsi DKI bisa memberikan bantuan berupa revitalisasi maupun modal yang kini kurang dimilikinya.

"Kita berharap ini bisa dibangun kembali, beraktivitas seperti biasa lagi. Kalau modal lagi, kita aja susah makan," katanya.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berjanji memperbaiki Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, setelah terbakar pada Senin (28/7) malam.

Sebanyak 552 kios dan barang di dalam pasar itu ludes terbakar di luas area 1500 meter persegi (m2) tersebut.

Penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik dari salah satu toko pakaian bekas yang tertutup.

Tak ada korban jiwa, namun taksiran total kerugian dari kebakaran itu mencapai Rp30 miliar.