Partai Demokrat Pertimbangkan Jalur Hukum Usai Terseret Polemik Ijazah Jokowi, Ini Respon Anak SBY
Frida Anjani July 29, 2025 09:33 PM

SURYAMALANG.COM - Sikap tegas bakal dilakukan Partai Demokrat dengan pertimbangkan jalur hukum usai terseret polemik ijazah Jokowi.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono menanggapi tuduhan bahwa Partai Demokrat, sebagai “Partai Biru,” berada di balik isu ijazah palsu Presiden Jokowi.

Dia menegaskan bahwa informasi tersebut merupakan fitnah keji, sesat, dan upaya adu domba politik yang tidak berdasar.

“Kami dari Partai Demokrat menanggapi dengan tegas tuduhan bahwa ‘partai biru’ adalah dalang di balik isu ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Tuduhan ini adalah fitnah keji, tidak berdasar, dan merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap institusi politik yang sah. Kami menolak keras segala bentuk politisasi kebohongan demi kepentingan sempit,” ungkapnya mengutip Wartakotalive.com.

“Partai Demokrat tidak memiliki keterkaitan apa pun dengan isu tersebut. Saudara Roy Suryo bukan lagi bagian dari Partai Demokrat sejak tahun 2019. Pernyataannya adalah sikap pribadi dan tidak mencerminkan pandangan atau kebijakan partai,” lanjutnya.

POLEMIK IJAZAH JOKOWI -  Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi-KIRI) saat memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, (28/2/2024). Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (KANAN) berkunjung ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (3/10/2023) lalu. Demokrat beberkan bukti kedekatan antara keluarga Jokowi dan SBY setelah dianggap dalang tuduhan ijazah palsu Jokowi.
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi-KIRI) saat memberikan keterangan pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, (28/2/2024). Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (KANAN) berkunjung ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (3/10/2023) lalu. Demokrat beberkan bukti kedekatan antara keluarga Jokowi dan SBY setelah dianggap dalang tuduhan ijazah palsu Jokowi. (Lutfi Ahmad Mauludin/TribunJabar.id/KOMPAS.com/Dian Erika)

Ibas menilai bahwa upaya mengaitkan Partai Demokrat dengan isu ijazah palsu merupakan bagian dari manuver politik yang tidak sehat.

“Upaya untuk mengaitkan Demokrat dengan isu ini adalah manuver politik kotor yang berpotensi memecah belah bangsa, menyesatkan publik, dan mencederai nilai-nilai demokrasi,” tegasnya.

Edhie Baskoro, yang juga Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, pun meminta kepada seluruh pihak untuk berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti. 

“Kami meminta kepada semua pihak untuk berhenti menyebarkan tuduhan tanpa bukti. Jika ada permasalahan hukum terkait dokumen atau identitas pribadi siapa pun, serahkan dan percayakan sepenuhnya kepada institusi penegak hukum, bukan pada opini liar dan framing media sosial.”

“Kami mendukung demokrasi yang sehat, beradab, dan berlandaskan kebenaran serta keadilan. Kami juga mendorong Presiden Jokowi dan pihak-pihak terkait untuk membuka ruang klarifikasi secara baik agar tidak ada ruang bagi adu domba, fitnah, dan penggiringan opini sesat.”

EBY, wakil rakyat dari Partai Demokrat, juga menegaskan bahwa partainya tengah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang secara sengaja mencemarkan nama baik partai.


“Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapa pun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai kami melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif,” pungkasnya

Penjelasan Roy Suryo

Sementara itu, akar telematika Roy Suryo menegaskan, Partai Demokrat tidak ada sangkut pautnya dengan isu ijazah.

Roy Suryo mengakui dirinya pernah berada di 'partai biru' selama 15 tahun, bahkan sampai menjabat wakil ketua umum (waketum) di sana. 

Partai tempat Roy Suryo bergabung saat itu adalah Partai Demokrat. 

"Benar bahwa dulu saya adalah berasal pernah ada di partai politik, saya pernah wakil ketua umum di situ, dan 15 tahun saya partai politik. Saya sebut saja, karena partai politik saya dulu warnanya biru," kata Roy seperti dikutip dari Kompas TV, Senin (28/7/2025). 

"Tapi benar-benar saya insyaallah jamin, tidak ada," imbuhnya. 

"Bahkan kami itu meskipun saya hubungannya masih sangat baik ya, dengan beliau yang katanya mau dituduh itu, yang mau majukan anak, enggak ada sama sekali," lanjutnya. 

Roy Suryo menekankan, pimpinan dari 'partai biru' adalah sosok negarawan yang tidak akan pernah cawe-cawe seperti Jokowi. 

Roy pun menegaskan tidak ada penyokong dana atau bohir di balik isu ini. 

Meskipun, dia tidak menampik tudingan-tudingan tersebut sering datang kepadanya.  

"Tuduhan-tuduhan ini (disokong bohir) adalah bohong dan nol besar. Kami itu peneliti, kami itu scientist. Saya, Dokter Tifa, Doktor Rismon, (tuduhan) yang ngaco semacam ini, itu bukan sekali dua kali saya dengar ya," ujar Roy. 

Roy Suryo menekankan, dirinya tidak memiliki niat apa pun terkait dengan isu ijazah palsu Jokowi. 

Dia bahkan mengeklaim juga tidak memiliki niat untuk memenjarakan Jokowi. 

"Kalaupun misalnya terbukti ijazah ini misalnya memang benar-benar palsu, dan insyaallah memang palsu, karena buktinya sudah mengarah ke sana, skripsinya juga palsu, tidak ada niat kami sedikitpun untuk memenjarakan atau mempidanakan orang yang punya ijazah, itu urusan hukum. Artinya kami tidak berpikir politik sama sekali," tegas Roy Suryo. 

Isu partai biru pun muncul setelah Sekjen Peradi Bersatu sekaligus pelapor Roy Suryo dalam kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, Ade Darmawan, diundang dalam wawancara bersama Kompas TV. 

Ade menyebut tidak bisa menuduh langsung siapa sosok yang dimaksud Jokowi itu. 

Ade hanya meminta agar publik melihat baju yang dia kenakan terkait dalang isu ijazah palsu Jokowi. 

Dalam tayangan itu, Ade sedang memakai baju biru. 

"Nah ini kalau ini kita tidak bisa langsung menuduh ya, mungkin di sini dugaan-dugaan saja. Tetapi saya tidak bisa langsung menjurus ke sana. Tetapi dengan tampilan saya, mungkin teman-teman Kompas TV dan teman-teman pemirsa dari Kompas seluruh Indonesia sudah melihat saya tampilan hari ini saya berbaju apa," kata Ade, seperti dikutip dari Kompas TV pada Senin (28/7/2025) dini hari. 

"Sisa men-challenge saja, mencari pemikiran sendiri, berpikir masyarakat sendiri, bahwa siapa kira-kira dalangnya. Saat ini saya berbaju apa? Nah itu mungkin salah satu clue yang bisa saya sampaikan," imbuhnya. 

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga telah membantah tudingan itu. 

Dia mengatakan hal tersebut sebagai fitnah. "Fitnah besar itu," ujar AHY di sela kunjungan kerjanya ke Desa Golong, Narmada, Lombok Barat, Minggu (27/7/2025).

Awal Mula Desas-desus 'Partai Biru' Dalang Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi 

Dalam dialog Kompas Petang, Silfester Matutina kembali diulik mengenai dalang di balik tuduhan ijazah palsu Jokowi. 

"Clue-nya biru ini artinya partai politik?" tanya host jurnalis KompasTV dalam tayangan Sabtu (26/7/2025).

Menjawab hal tersebut, relawan Jokowi, Silfester membenarkan jika petunjuk warna "biru" adalah partai politik. 

"Iya, bisa jadi partai politik, dan memang kita sudah tahu ya kan saat ini pun mereka sudah mulai mempersiapkan calonnya, sudah membentuk elemen-elemen di berbagai daerah, sudah gitu loh" kata Silfester.

Kendati begitu, Silfester enggan menyebutkan partai politik mana yang menjadi tokoh agenda besar ini.

"Saya pikir saya enggak perlu sebutkan masyarakat sudah tahu itu ya kan, yang kita lihat juga bahwa ada beberapa komentar daripada partai biru ini mengenai ijazah palsu" terangnya. 

"Mereka mengatakan bahwa Pak Jokowi tidak perlu melaporkan rakyatnya. Ini kan konyol" jelas Silfester.

"Ngapain sih anda Anda sampai mengatakan itu? padahal ini kan proses hukum karena apa? orang menuduh tanpa bukti ya kan" tegasnya. 

"Makanya Pak Jokowi dan kami teman-teman itu melaporkan ada pencemaran nambah baik, ada fitnah, ada penghasutan gitu loh" lanjutnya. 

"Tidak perlu mereka berkomentar gitu. Ada juga dari pengurus Partai Biru itu mengatakan bahwa ini hanya untuk pengalihan isu" ungkap Silfester. 

(SURYAMALANG.COM/WARTAKOTALIVE.COM)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.