TRIBUNNEWS.COM - Tiga aksi unik petugas pemadam kebakaran (Damkar) menyelamatkan hewan di sejumlah kota di Indonesia.
Selain bertugas melindungi nyawa manusia dan memadamkan api, Damkar juga terlibat dalam penyelamatan hewan yang terjebak dalam keadaan darurat.
Tak jarang aksi Damkar menyita perhatian masyarakat, bahkan videonya viral di media sosial.
Seperti aksi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyelamatkan seekor burung hantu yang terjaring benang layang-layang setinggi 10 meter.
Burung hantu merupakan kelompok burung yang merupakan anggota dari ordo Strigiformes. Burung ini, termasuk jenis burung buas yang aktif pada saat malam.
Proses penyelamatan burung hantu itu pun berlangsung dramatis. Bahkan, sejumlah Damkar menggunakan layangan.
Rekaman Damkar Cianjur yang menyelamatkan burung hantu itu, viral di media sosial setelah diunggah di akun Instagram resmi @damkarkabcianjur pada Rabu (23/7/2025), lalu.
Di Indramayu, Jawa Barat, seorang petugas pemadam kebakaran rela memanjat tiang antena untuk menyelamatkan burung hantu yang tersangkut dan terlilit benang layangan.
Kejadian tersebut, berada di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 09.20.
Danru 3 Indramayu pada Dinas Satpol Pp dan Damkar Indramayu, Sudarsono, mengatakan awalnya ada warga yang melapor ada burung hantu tersangkut di antena tv rumahnya.
Burung Hantu itu, berusaha melepaskan diri, namun tidak bisa karena terjerat benang layangan.
Hingga akhirnya pemilik rumah melapor ke petugas Damkar.
Dikutip dari TribunJabar.id, Sudarsono mengatakan, 9 petugas Damkar segera menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan.
Dengan menggunakan tangga, petugas kemudian memanjat tiang antena tv tersebut.
Setelah burung hantu tergapai, petugas menggunakan gunting untuk memotong benang yang menjerat burung hantu itu.
Proses penyelamatan burung tersebut, berlangsung sekitar satu jam.
“Burung hantu berhasil dievakuasi pukul 10.30 WIB,” cerita Sudarsono.
Selain di Indramayu, ada juga momen menarik petugas Damkar menyelamatkan burung hantu yang terjaring benang layang-layang di Cianjur, Jabar.
Dalam video rekaman yang beredar di media sosial, seekor burung hantu terjaring benang layang-layang setinggi 10 meter.
Bukan menggunakan alat khusus, petugas Damkar pun menggunakan sebuah layangan dalam proses penyelamatan burung.
Aksi sejumlah Damkar Cianjur itu pun diunggah di akun resmi Instagram @damkarkabcianjur.
Hingga Selasa (29/7/2025), video tersebut, telah dilihat lebih dari 140 ribu kali.
Humas Damkar Kabupaten Cianjur, Reki Maulana, membenarkan video sejumlah petugas mengevakuasi seekor burung hantu menggunakan layangan pada Rabu (23/7/2025).
"Awalnya, kita mendapatkan laporan dari Security di seberang kantor, dan menyebutkan ada seekor burung hantu yang bergelantung di atas Mako Damkar WMK 1 Cianjur," katanya saat dihubungi, Minggu (27/7/2025).
Saat dicek, ternyata seekor burung hantu itu, sayapnya tersangkut benang layangan dengan ketinggian sekitar 10 meter.
Namun, tidak ada alat yang dapat menjangkau dan menyelamatkan burung hantu tersebut.
Damkar pun memiliki ide untuk menyelamatkan seekor burung hantu menggunakan layangan.
Saat itu juga, Kepala Pos 1 Cianjur langsung memerintahkan anggota untuk membeli layangan, dan benang nilon.
Menurut Reki, dalam upaya penyelamatan seekor burung hantu itu, petugas sempat kesulitan untuk menerbangkan layang-layang karena tak ada angin.
"Tapi setelah hampir beberapa menit untuk menerbangkan layangan. Akhirnya layangan pun bisa diterbangkan, dan langsung menjangkau titik benang yang menjerat burung hantu. Dan burung hantu itu langsung terbang ke bawah dan terjatuh," katanya.
Reki menambahkan, setelah dievakuasi, burung hantu tersebut pun langsung mendapat perawatan dan pengobatan karena mengalami luka di bagian sayapnya.
"Dirasa sudah bisa kembali pulih dan sehat burung hantu itu akan kami dilepas liarkan kembali ke alamnya," ucapnya, dilansir Tribun Jabar.
Hal senada juga disampaikan Kepala Unit Mako 1 Damkar Cianjur, Jaenal.
Jaenal membenarkan aksi penyelamatan yang dilakukan anggotanya, yang saat ini videonya tengah viral di media sosial.
Saat kejadian, Jaenal bersama enam petugas lain yang sedang piket langsung bermusyawarah mencari cara mengevakuasi burung hantu itu.
"Kalau dipanjat, risikonya besar. Pohonnya terlalu tinggi, dan posisi burungnya juga sulit dijangkau," cerita Jaenal saat ditemui di kantornya, Senin (28/7/2025).
Lantas, muncul ide memutus benang yang menjerat sayap burung dengan benang layangan yang diterbangkan ke arah sasaran.
"Kami beli layangannya di warung. Dicoba diterbangkan berkali-kali, dan akhirnya berhasil. Prosesnya sekitar 30 menit, tutur Jaenal.
Jauh sebelum kejadian di Cianjur dan Indramayu, ada kejadian unik juga yang dialami petugas Damkar di Salatiga, Jawa Tengah.
Pada Rabu (31/8/2022), seekor burung hantu terjerat benang layangan berhasil diselamatkan tim Pemadam Kebakaran Kota Salatiga.
Awalnya, burung hantu itu, hanya bisa terdiam di ujung ranting pohon setinggi lebih dari lima meter.
Tepatnya berada di depan Pasar Raya 1 Jalan Jenderal Sudirman Kota Salatiga.
Kepala Seksi Pencegahan dan Inspeksi Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Salatiga (saat itu), Betty Wahyu Nilla Sari, mengatakan awalnya Tim mendapat laporan mengenai adanya burung hantu yang terjerat layangan.
Laporan masuk sekira pukul 07.45 WIB.
Lantaran posisi burung hantu berada di ujung ranting di pohon yang cukup tinggi, tim Pemadam Kebakaran Kota Salatiga sempat kesulitan menjangkau burung tersebut.
Menurut Betty, tim harus memepetkan mobil pemadam dan menggunakan tangga yang ada di mobil untuk menyelamatkan burung itu.
"Salah satu anggota tim lalu naik ke pohon untuk meraih dan menyelamatkan burung hantu tersebut," jelas Betty, dilansir Kompas.com
Setelah dibawa turun, burung hantu itu, langsung dibawa ke tempat perawatan untuk penanganan lukanya.
Betty menambahkan, selain evakuasi burung hantu yang terjerat benang layangan, tim Pemadam Kebakaran Kota Salatiga mengamankan seekor ular yang masuk ke rumah warga pada hari yang sama.
(Suci Bangun DS, TribunJabar.id/Fauzi Noviandi, Handhika Rahman, Kompas.com)
