SURYAMALANG.COM | MALANG - Keberadaan kampus di suatu lingkungan biasanya akan menjadi penggerak kehidupan sosial maupun ekonomi di sekitarnya.
Salah satu kampus swasta yang pernah memberikan dampak positif dari sisi ekonomi kepada warga sekitar adalah STIBA Malang.
Kondisi tersebut dapat dirasakan juga oleh Ashar Sofianto warga Jl Simpang Wisnuwardhana, Sawojajar, Kota Malang.
Kampus yang sempat ramai di era 90-an itu, kini tampak sepi dan menyisakan kenangan masa keemasannya.
Sepinya aktivitas kampus terjadi setelah terjadinya konflik internal antara mahasiswa dan pihak rektorat pada 2000-an.
Konflik itu berujung pembubaran organisasi mahasiswa dan diduga juga turut menurunkan minat calon mahasiswa.
Ashar selaku warga sejak 1989 turut mengamati keadaan sekitar kampus mulai dari ramainya aktivitas mahasiswa hingga sepinya lingkungan tersebut.
"Dulu awal tahun 90-an masih cukup ramai, ya harapannya kawasan ini bakal naik secara komersial," ujar Ashar Sofianto Senin (28/7/2025).
Hadirnya kampus STIBA Malang pada tahun tersebut menerima respons positif dari warga sekitar.
Menurut Ashar, STIBA Malang sempat menjadi ladang usaha bagi warga karena banyaknya mahasiswa yang membutuhkan tempat tinggal dan kebutuhan harian.
"Adanya kampus STIBA juga memberikan hal positif bagi warga selain kos-kos an juga dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha kayak laundry, kuliner, jasa, pokoknya yang dibutuhkan mahasiswa," jelas Ashar.
Meskipun Ashar tidak secara langsung membuka usaha di lingkungan tersebut, namun ia bisa menceritakan kalau banyak usaha yang tersedia di sekitarnya.
Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah menghadirkan suasana baru yang lebih hidup di lingkungan mereka.
Namun, masa kejayaan tersebut tidak berlangsung lama. Sehingga usaha warga juga terpaksa gulung tikar.
"Dulu di gang ini juga ramai yang dialih fungsikan menjadi kos, tapi kalau sekarang cuma 3," ungkap Ashar.
Untuk keadaan saat ini respons warga juga menilai sangat disayangkan sepinya peminat di kampus tersebut.
Ashar juga menyampaikan bahwa Keberadaan STIBA Malang juga berdampak positif bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga dari sisi pendidikan.
Karena menawarkan pendidikan bahasa asing, pasalnya kemampuan tersebut sampai saat ini merupakan nilai tambah yang sangat dibutuhkan dalam persaingan kerja.
"Aslinya, kalau misal bisa hidup lagi warga juga pasti mendukung, karena juga menciptakan kontribusi positif terhadap warga sekitar. Asalkan ada promosi dan arah yang jelas karena untuk hal ekonomi kawasan ini juga masih bisa berpotensi besar, " harapan Ashar.
Ashar sebagai masyarakat juga merasa masih menyimpan harapan agar STIBA Malang bisa kembali aktif dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar, baik dari segi ekonomi, pendidikan dan sosial.
Warga merespons positif terhadap adanya kampus, mereka berharap kampusnya kembali ramai, sehingga dapat memajukan perekonomian disekitar lagi. (MG5/Daffa Nafisah Zahirah)