Alasan Eks Martinir Asal Ambarawa Satria Arta Gabung Tentara Rusia Disorot Media Asing, Cari Nafkah?
muslimah July 30, 2025 12:30 PM

TRIBUNJATENG.COM - Tak hanya di dalam negeri, Eks anggota marinir Satria Arta Kumbara ternyata juga menarik pemberitaan di luar negeri.

Satria Arta adalah pria asal Ambarawa yang memutuskan bergabung militer Rusia.

Ia mengatakan alasan jadi tentara bayaran karena tertarik akan upahnya.

Terbaru, Satria meminta pulang ke Indonesia.

Beberapa waktu lalu melalui video yang diunggah akun TikTok miliknya, Satria meminta pulang ke Indonesia dan dikembalikan kewarganegaraannya.

Ia juga mengaku bergabung dengan tentara Rusia karena desakan ekonomi.

Kasus Satria ini bukan hanya menarik perhatian khalayak dalam negeri saja, melainkan juga dunia internasional.

Bahkan, media asing juga menyoroti alasan Satria yang kesulitan mencari nafkah di Indonesia hingga rela menjadi tentara bayaran.

Lantas, apa yang menjadi perhatian media asing soal alasan Satria bergabung tentara bayaran ini?

Bagaimana perkembangan situasi mantan anggota marinir TNI AL tersebut?

Media asing menyoroti alasan Satria Arta gabung militer Rusia

Dalam sebuah artikel France 24, Senin (28/7/2025), mereka menceritakan kronologi Satria Arta Kumbara meminta pulang setelah terancam kehilangan kewarganegaraan.  

Mengenai statusnya, Satria juga sempat menolak disebut sebagai tentara bayaran melainkan "tentara reguler" yang bertempur dengan orang-orang warga negara lain.  

Alasan Satria yang bergabung dengan tentara Rusia karena mencari nafkah pun menjadi sorotan.  

Mereka bahkan mencari tahu bagaimana respons masyarakat terhadap motif ekonomi Satria dan menjabarkan betapa sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia.  

Meski dianggap mengkhianati negara oleh sebagian masyarakat, mantan marinir itu juga dinilai sebagai korban kondisi ekonomi yang sulit dan ketidakadilan di dalam negeri.

Alasannya "mencari nafkah" pun dinilai sebagai reaksi terhadap situasi ekonomi di Indonesia.

Menurut Kepala Pusat Studi Eropa dan Eurasia di Universitas Airlangga Radityo Dharmaputra, banyak orang mencari peluang kerja di luar negeri karena situasi ekonomi Indonesia yang sangat sulit.  

"Masalah ekonomi di Indonesia, gaji rendah, dan sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak telah mempengaruhi banyak orang. Tidak mengherankan jika ada yang mencari kesempatan di luar negeri, bahkan bergabung dengan militer asing jika ada tawaran yang menggiurkan," ujar Radityo.  

Tak sampai di sana saja, media tersebut juga menyebutkan bahwa ada dugaan Satria terjebak gaya hidup hedonisme hingga terjerat judi online seperti dugaan banyak orang.

Bagaimana perkembangan status kewarganegaraan Satria Arta Kumbara?

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Roliansyah Seomirat, Satria Arta Kumbara saat ini masih dipantau Kedutaan Besar di Moskow, Rusia.

Sembari memantau, mereka juga menunggu terkait status kewarganegaraan Satria.  

"Kami dari Kemenlu menyampaikan bahwa yang bersangkutan memang masih menjadi obyek dari pemantauan Kedutaan Besar Indonesia di Moskow, sambil memantau perkembangan lebih lanjut," ujar sosok yang akrab disapa Roy itu, dikutip dari Kompas.com, Senin (28/7/2025).

Dengan kata lain, Kemenlu menunggu kepastian mengenai status kewarganegaraan Satria Arta apakah sudah dicabut atau belum.

Sejauh ini, mereka mengacu pada pernyataan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas yang menyebutkan bahwa Satria Arta akan kehilangan kewarganegaraan jika terbukti bergabung ke satuan tentara asing.

Untuk itu, Kemenlu melakukan kalibrasi dengan kementerian lain untuk memantau Satria Arta.

Pihak Kementerian Hukum menegaskan, tidak ada pencabutan kewarganegaraan Satria Arta melainkan statusnya otomatis hilang jika tergabung dengan korps militer negara lain.  

Hal ini dikarenakan Satria telah melanggar Pasal 23 d UU Nomor 12 Tahun 2006, yang mengatur tentang WNI akan kehilangan kewarganegaraan jika bergabung dengan tentara asing tanpa izin dari Presiden.

Oleh karena itu, Kementerian Hukum masih perlu membuktikan bahwa Satria pernah bergabung dengan tentara Rusia secara konkret. (Kompas.com) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.