Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Mashudi menekankan pentingnya passion (semangat) pembinaan dalam menjalankan tugas dan fungsi kepada jajaran petugas pemasyarakatan.

“Betul kita dituntut menjalankan tugas kita di Pemasyarakatan, tapi dengan passion yang kuat hasilnya akan lebih berdampak khususnya terhadap kualitas pembinaan warga binaan,” kata Mashudi sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, passion akan berpengaruh pada kualitas warga binaan yang akan dikembalikan ke lingkungan masyarakat. Dia menyebut pembinaan oleh para petugas pemasyarakatan sebagai tugas yang mulia.

“Bisa Bapak/Ibu bayangkan, sebenarnya begitu mulia tugas kita sebagai petugas pemasyarakatan maka jangan menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Buat pola komunikasi dan hubungan yang baik dengan warga binaan dan anggota tim,” katanya.

Dirjenpas pun memotivasi seluruh koordinator satuan kerja pemasyarakatan untuk terus berupaya dan melakukan langkah-langkah inovatif yang berdampak, walaupun tantangan terus bermunculan.

“Saya apresiasi untuk kontribusi Pemasyarakatan dalam pembangunan citra dan reputasi positif yang nyata, melalui pemberitaan dan publikasi secara masif, walaupun di sisi lain masih ada peristiwa dan pemberitaan negatif tetap menjadi tantangan yang harus kita hadapi dan selesaikan,” tuturnya.

Lebih lanjut Mashudi mengingatkan seluruh satuan kerja pemasyarakatan di seluruh Indonesia untuk meningkatkan produksi karya kreatif warga binaan, mengingat gelaran Indonesia Prison Products and Arts Festival (IPPA Fest) 2025 akan segera digelar.

“Kembangkan kerja sama lebih luas lagi dengan pelaku-pelaku UMKM di wilayah masing-masing. Sinergi, kolaborasi, dan hasilkan karya-karya warga binaan yang dikenal dan sekaligus dibeli oleh masyarakat,” ujarnya.

Ia turut mengingatkan tentang program ketahanan pangan yang secara pasif terus dikembangkan di semua lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, dan balai pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Menurut dia, program ketahanan pangan bukan hanya tentang upaya kontribusi terhadap lumbung ketahanan pangan nasional, melainkan juga upaya memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk terlibat aktif.

“Ini adalah bagian proses yang berharga bagi pembinaan kemandirian warga binaan kita. Karena pada ujungnya warga binaan yang mandiri lah yang kita harapkan kembali ke masyarakat pada waktunya masing-masing,” ucapnya.