Menjawab Tantangan Global, Kopi Indonesia Siap Rebut Kembali Pasar Jepang
GH News August 01, 2025 10:12 PM

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pasar kopi Jepang tengah memasuki momentum baru yang terbuka bagi produk bernilai tinggi, konsisten, dan berkelanjutan. Indonesia, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, memiliki peluang besar untuk kembali menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global, terutama di Jepang yang memiliki sejarah panjang hubungan dengan kopi Indonesia KAPPI.

Sebagai bagian dari inisiatif strategisnya, Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia (kopi Indonesia KAPPI) secara aktif menggagas dialog lintas negara untuk membangun kembali kekuatan kopi Indonesia di pasar ekspor. 

Salah satu langkah konkret diwujudkan dalam penyelenggaraan forum internasional bertajuk “Global Coffee Market Insight 2025: From Indonesia to Japan, for the World” di Paviliun Indonesia, World Expo Osaka. 

Forum ini menjadi titik temu penting antara pakar global, pelaku industri, dan pemangku kebijakan dalam meninjau ulang posisi kopi Indonesia dalam lanskap perdagangan dunia yang kian kompetitif dan penuh disrupsi. Dalam lanskap pasar kopi global yang terus bergejolak, para pelaku industri menghadapi tantangan yang signifikan. 

Forum-2.jpgPara pemateri perkopian Indonesia dalam Forum Global Coffee Market Insight 2025: From Indonesia to Japan, for the World” di World Expo Osaka. (Foto: Dok. KAPPI)

Judith Ganes, konsultan kopi terkemuka dari J. Ganes Consulting, secara lugas memaparkan kondisi pasar terkini yang menunjukkan adanya perubahan dalam tren harga kopi, dipengaruhi oleh prospek pasokan global. 

Dinamika pasar yang fluktuatif ini menuntut setiap negara produsen untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga berinovasi untuk mempertahankan daya saing di pasar internasional. Menanggapi tantangan global ini, Indonesia menunjukkan strategi adaptasi yang menjanjikan, sebagaimana diungkapkan oleh observasi langsung Judith Ganes di lapangan. 

“Kunjungan kami ke perkebunan kopi di Indonesia, seperti di Sekincau, Lampung, dan Warnasari, Jawa Barat, menunjukkan potensi luar biasa kopi dataran tinggi dengan karakteristik unik, eksperimen varietas Robusta dan Arabika yang menjanjikan, serta keterlibatan komunitas yang kuat dalam pengolahan. Yang paling menggembirakan adalah adanya generasi muda petani kopi yang sangat prospektif," kata Ganes, Jumat (1/8/2025).

Pernyataan Ganes ini menggarisbawahi bagaimana, di tengah tekanan pasar global, Indonesia tengah membangun fondasi yang kokoh melalui peningkatan kualitas, diversifikasi varietas, praktik pertanian berkelanjutan berbasis komunitas, dan yang terpenting, regenerasi petani yang siap menghadapi masa depan industri kopi. Upaya-upaya ini menjadi kunci bagi kopi Indonesia untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang dalam kondisi pasar yang menantang.

Forum ini melanjutkan semangat dari forum sebelumnya yang juga diselenggarakan KAPPI di lokasi yang sama, bertajuk “Comeback with Confidence – Reviving the Glory of Indonesian Coffee in Japan”. 

Forum tersebut lebih berfokus pada pemulihan hubungan dagang dengan Jepang pasca pengetatan regulasi Maximum Residue Limit (MRL) yang sempat menghambat ekspor kopi Indonesia. 

Dalam forum tersebut, para eksportir dan pemangku kepentingan dari Jepang dan Indonesia membahas solusi nyata, mulai dari edukasi petani hingga sistem ketelusuran yang lebih transparan.

Yayasan KAPPI, melalui dua forum ini, menegaskan pendekatannya yang berorientasi pada edukasi, regenerasi petani, peningkatan kualitas, dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Strategi ini diyakini dapat menjawab tantangan sistemik dan sekaligus membuka kembali peluang pasar ekspor bernilai tinggi.

Masataka Nakano dari Key Coffee Inc., menyampaikan, bahwa konsumen Jepang sangat sensitif terhadap stabilitas rasa dan mutu. 

Menurutnya, kopi Indonesia yang mampu menjaga konsistensi kualitas akan mendapat tempat khusus di pasar Jepang. 

Pernyataan ini juga mencerminkan komitmen Key Coffee yang telah menjalin hubungan jangka panjang dengan Indonesia melalui PT. Toarco Jaya sejak tahun 1976 di Toraja.

Dari sisi diplomatik, Dody S. Sembodo Kusumonegoro, Minister Counsellor KJRI Osaka, menekankan bahwa kopi telah menjadi medium penting dalam diplomasi budaya Indonesia. 

“Hubungan Indonesia-Jepang dalam kopi adalah kisah panjang yang menyatukan budaya, rasa, dan nilai. Lewat forum ini, kita membuka kembali dialog strategis yang akan menguatkan posisi kopi Indonesia di hati masyarakat Jepang,” ujarnya.

Ketua Kompartemen Kopi Spesialti AEKI, Moelyono Soesilo, menjelaskan bahwa tantangan seperti MRL telah menjadi pemicu perbaikan sistemik. 

Langkah-langkah nyata yang telah dijalankan mencakup pelatihan petani tentang penggunaan pestisida yang aman, penguatan uji laboratorium, serta penerapan sistem tumpang sari. Semua ini diarahkan untuk memastikan kopi Indonesia memenuhi persyaratan negara-negara tujuan ekspor.

Roby Wibisono, perwakilan resmi KAPPI, menambahkan, bahwa visi besar organisasi ini adalah membentuk komunitas kopi Indonesia yang berpengetahuan dan berdaya. 

“Kami percaya bahwa masa depan kopi Indonesia bergantung pada generasi baru petani dan profesional kopi yang tumbuh bersama—dari kebun hingga kafe, dari produsen hingga konsumen. Dengan riset, pelatihan, dan penguatan standar mutu, kita tidak hanya membentuk masa depan kopi Indonesia, tapi mendefinisikannya untuk dunia," ujarnya.

Dengan dukungan dari pelaku industri Jepang seperti UCC Japan dan Key Coffee, serta kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan komunitas kopi lokal, Indonesia tengah membangun kembali jalur ekspor yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Tidak hanya untuk menjawab tantangan hari ini, tetapi juga untuk memastikan bahwa kopi Indonesia tetap menjadi pilihan utama di masa depan. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.