Siswa SDN 2 Landasan Ulin Utara Banjarbaru Belajar di Aula, Kepsek: Ortu Tak Mau Anaknya Masuk Siang
Hari Widodo August 02, 2025 11:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kekurangan ruang kelas hingga lahan bermasalah di SDN 2 Landasan Ulin Utara membuat pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Banjarbaru harus berpikir keras.

Opsi belajar secara bergiliran pagi dan siang sempat diterapkan, namun sistem itu hanya bertahan 5 tahun dan dikembalikan lagi ke pagi dengan konsekuensi sebagian siswa harus belajar di aula.

Kepala SDN 2 Landasan Ulin Utara, Nurdin memgungkapkan, selama ini pihaknya masih kekurangan 8 ruang kelas. 

“Karena kejurangan 8 ruang belajar, dengan terpaksa di aula sementara dulu, setelah selesai permasalahan tanah ini, insya Allah Disdik akan membangunkan 8 rombel,” ujarnya.

Nurdin juga menyebut jika pihaknya telah duduk bersama dengan orangtua siswa, dan sebagian besar mereka menginginkan anaknya tetap masuk pagi atau tidak ingin sisitem bergiliran, meskipun harus belajar di aula.

“Semua akhirnya masuk pagi tapi belajar di Aula. Orangtua mau, mereka tidak boleh komplain lagi karena mintanya pagi,” ujarnya.

Diketahui, sejak beberapa tahun terkhir, siswa kelas 3 yang terdiri 4 kelas harus belajar di ruangan aula sekolah. 

Ironisnya lagi, setiap kelas hanya disekat oleh papan triplek setinggi orang dewasa, sehingga suara dari kelas lain terdengar jelas saat proses belajar-mengajar.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo memgungkapkan sementara menunggu penyelesain lahan sekolah yang bermasalalah, pihaknya mengirimkan kursi dan meja untuk siswa kelas 3 yang belajar di aula. Dedy mengungkapkan, meja dan kursi tersebut di over dari sekolah yang memiliki mebel berlebih.

“Mebel sudah selesai dikirimkan. Ada 14 sekolah mebelnya lebih, itu yang kita kirim ke sini,” kata Kadisdik.(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.