BATAM, TRIBUNBATAM.id – Dhiya Ananda Zulfa Salsabilla menjadi satu-satunya peserta perempuan perwakilan Kepri yang lolos pada seleksi penerimaan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2025.
Dhiya dinyatakan lolos seleksi setelah melewati tes kesamaptaan yang ketat. Ia bahkan memiliki skor akademik tertinggi dari seluruh Catar (calon taruna) di Kepri.
Di balik sosoknya, dara kelahiran Tanjungpinang, 18 Mei 2005 ini merupakan putri Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah.
Ibunya, Yuniarni Pustoko Weni merupakan anggota DPRD Tanjungpinang. Kakaknya, Dhiya Shafabilla juga anggota DPRD Tanjungpinang, bahkan menjadi anggota DPRD Tanjungpinang termuda. Selain itu, kakak iparnya juga jebolan Akpol (Akademi Kepolisian).
Tak kalah menarik, Dhiya Ananda merupakan keponakan dari mantan Kapolda Kepri, Irjen Pol (P) Yan Fitri Halimansyah.
Keberhasilan Dhiya membuat sang ayah pun tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya.
Dalam unggahan di akun media sosial pribadinya, Lis Darmansyah mengucap rasa syukurnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungan.
"Alhamdulillah, terima kasih. Putri saya bersama putra Bapak Raja Ariza lolos dan diterima menjadi Raruna dan Taruni Akpol. Terima kasih atas doa dan support teman-teman semua," tulisnya.
Catar Dhiya akan segera mengikuti masa pendidikan. Ia dinyatakan lulus terpilih bersama lima anak muda Kepri lainnya.
Mereka, Raja Zikri Rizanda merupakan putra kandung Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza.
Selain itu, ada Argado Marojahan Tambunan. Argado merupakan putra dari seorang bidan yang bertugas di RSUD Tanjungpinang.
Argado merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara. Ia memiliki latar belakang sederhana, namun punya prestasi dalam bidang akademik dan jasmani.
Lalu ada Aziz Setyo Nugroho, ia merupakan siswa berprestasi dari Batam. Ia dikenal aktif dalam kegiatan kepemudaan dan organisasi sekolah.
Gerald Devin Halomoan Tobing. Pemuda ini memiliki ketertarikan pada dunia hukum sejak SMP. Gerald merupakan putra dari seorang ASN di Kabupaten Karimun.
Dan terakhir ada Muhammad Febrian Purnama. Pemuda asal Batam ini merupakan sosok atlet pencak silat yang sudah menorehkan sejumlah medali di ajang pelajar tingkat provinsi.
Para Taruna telah diberangkatkan ke Akmil Magelang untuk mengikuti Pendidikan Dasar Integrasi Taruna TNI dan Polri (TNI AD, AL, AU & POLRI). Pendidikan ini akan dimulai 1 Agustus 2025 dan berlangsung selama 3 bulan.
Setelah itu, para Taruna akan kembali ke Akademi masing-masing untuk menjalani pendidikan lanjutan hingga lulus dan dilantik sebagai Perwira Pertama Polri berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda).
Sebelumnya dalam rangkaian seleksi ini, Polda Kepri mencatatkan prestasi membanggakan. Ada 7 catar yang ikut berjuang dalam seleksi tingkat pusat.
Namun pada prosesnya, satu orang Calon Taruna (Catar) yang dikirim ke seleksi tingkat pusat di Semarang harus pulang kampung setelah dinyatakan tidak lolos dalam tahapan akhir, setelah evaluasi akademik dan kepribadian.
Kelulusan ini diumumkan dalam Sidang Penetapan Akhir, Senin (29/7/2025) lalu yang dipimpin langsung Asisten SDM Kapolri, Irjen Pol. Anwar.
Seleksi tingkat pusat berlangsung selama tiga minggu sejak tanggal 6 hingga 28 Juli 2025 di Akademi Kepolisian, Semarang.
Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin menyampaikan rasa bangganya kepada para Catar yang telah membawa harum nama daerah.
"Ini adalah hasil kerja keras dan integritas para peserta serta dukungan besar dari keluarga. Proses seleksi diikuti secara ketat dan transparan. Tidak ada jalur belakang, semua murni seleksi kemampuan,” ujar Kapolda dalam keterangan Bid Humas Polda Kepri, Jumat (1/8/2025).
Ia menambahkan Polda Kepri terus berkomitmen menjaring generasi muda terbaik untuk bergabung ke institusi Polri dengan semangat melayani dan mengayomi masyarakat.
Seluruh proses seleksi dijalankan berdasarkan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis), sejalan dengan arah kebijakan Polri Presisi yang digaungkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
(TribunBatam.id/bereslumbantobing)