Grid.ID -Inilah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Berikut informasinya jelang HUT ke-80 RI.
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, kita tidak hanya diajak untuk mengingat momen bersejarah Proklamasi 17 Agustus 1945, tetapi juga penting untuk memahami proses panjang yang menegaskan kedudukan Indonesia sebagai bangsa merdeka di kancah global. Walaupun kemerdekaan telah diproklamasikan, perjuangan bangsa ini belum berakhir saat itu. Indonesia masih harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk upaya memperoleh pengakuan resmi dari negara-negara lain di dunia internasional.
Jelang HUT ke-80 RI. Inilah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Berikut informasinya.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, perjuangan rakyat Indonesia untuk benar-benar menjadi negara merdeka dan berdaulat masih belum berakhir. Karena sifatnya sepihak, proklamasi tersebut belum cukup untuk menjadikan Indonesia diakui sebagai negara.
Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia memerlukan pengakuan resmi dari negara-negara lain guna memperoleh legitimasi di tingkat internasional. Pengakuan dari negara lain merupakan salah satu syarat penting bagi eksistensi suatu negara di mata dunia.
Maka dari itu, usaha untuk memperoleh pengakuan kemerdekaan menjadi fokus utama pemerintah setelah Indonesia menyatakan diri merdeka. Upaya tersebut membuahkan hasil yang menggembirakan.
Dalam hitungan bulan setelah proklamasi, sejumlah negara mulai memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia. Mesir tercatat sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Mesir menjadi negara pertama yang mengakui Indonesia sebagai bangsa merdeka. Pengakuan secara de facto diberikan pada 22 Maret 1946, sementara pengakuan de jure menyusul pada 10 Juni 1947.
Salah satu alasan utama Mesir mengambil langkah tersebut adalah karena adanya kedekatan dari sisi keagamaan. Baik Indonesia maupun Mesir merupakan negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam.
Sejak mendengar kabar berdirinya negara Muslim bernama Indonesia, organisasi Islam di Mesir, Ikhwanul Muslimin, bergerak aktif memberikan dukungan. Mereka menggalang dukungan publik melalui media massa, mengadakan tabligh akbar, hingga melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Belanda di Kairo.
Tekanan publik yang kuat inilah yang membuat pemerintah Mesir memberikan pengakuan de facto terhadap kemerdekaan Indonesia pada Maret 1946. Tak hanya itu, Mesir juga mendorong dukungan dari negara-negara anggota Liga Arab untuk memperjuangkan pengakuan kedaulatan Indonesia di level internasional.
Peran aktif ini juga ditopang oleh diplomasi intensif yang dilakukan oleh perwakilan Indonesia di Kairo. Berkat kerja sama ini, Mesir berhasil meyakinkan negara-negara seperti Suriah, Irak, Lebanon, Qatar, Yaman, Afghanistan, dan Arab Saudi untuk ikut serta memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.
Pada 18 November 1946, Dewan Liga Arab mengeluarkan keputusan resmi yang merekomendasikan agar seluruh negara anggota mengakui Republik Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Menindaklanjuti hal itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab Abdurrahman Azzam Pasya mengutus Konsul Jenderal Mesir di India, Mohammad Abdul Mun’im, untuk bertemu langsung dengan pimpinan Republik Indonesia.
Setelah berhasil menembus blokade Belanda, Abdul Mun’im tiba di Indonesia dan menyampaikan hasil resolusi tersebut. Pengakuan secara de jure akhirnya diberikan oleh Mesir pada 10 Juni 1947, ditandai dengan penandatanganan perjanjian persahabatan antara kedua negara.
Sebagai tindak lanjut, Indonesia membuka kedutaan besar pertamanya di luar negeri, yang berlokasi di Kairo, Mesir.