Tutup Kongres PDIP, Megawati Soroti Ancaman Krisis dan Dampak Geopolitik Global Terhadap Indonesia
GH News August 02, 2025 07:05 PM

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan pentingnya pemahaman geopolitik global bagi kader partai dalam menghadapi dinamika politik dan ekonomi dunia yang terus berkembang.

Hal itu disampaikan Megawati saat menyampaikan pidato politiknya dalam penutupan Kongres VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Sabtu (2/8/2025).

Megawati menyinggung video dokumenter yang diputar dalam arena Kongres kepada seluruh struktur partai.

Dia mengatakan, dalam video itu terdapat penggalan cerita saat dirinya hadir dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 serta beberapa agenda Presiden Pertama RI Soekarno, baik di dalam maupun luar negeri.

“Umur saya baru 14 tahun, diajak oleh bapak saya untuk ikut yang namanya Konferensi Asia Afrika, untuk Gerakan Nonblok. Jadi, kalau bisa dilihat, waktu itu masih ada Pak Nasir, Nehru, dan lain sebagainya,” kata Megawati mengenang masa awal keterlibatannya dalam dinamika politik internasional bersama Bung Karno.

Megawati juga menekankan pentingnya mewarisi semangat dan pemikiran para pemimpin dunia yang pernah terlibat dalam Gerakan Nonblok.

Presiden Kelima RI ini menyoroti jika warisan tersebut tidak dijalankan, generasi sekarang harus mempertanyakan arah perjuangannya.

Megawati juga menyinggung kondisi kawasan Timur Tengah yang menurutnya patut diwaspadai karena berpotensi berdampak pada Indonesia, terutama dalam aspek ekonomi.

“Tadi saya panggil Pak Zuhairi. Saya tanya bagaimana keadaan di Timur Tengah. Dia mengatakan bahwa keadaannya tidak begitu baik. Yang saya amati terus adalah situasi antara Iran yang seolaholah mau digempur oleh Israel,” ujarnya.

Megawati mengatakan kekhawatirannya jika jalur strategis seperti Selat Hormuz terganggu akibat konflik.

“Kekhawatiran saya yang paling besar adalah kalau Selat Hormuz itu sampai ditutup. Nah, halhal seperti ini jangan kalian pikir pendek. Ibu ini ngapain sih ngomongin urusan luar negeri,” katanya.

Megawati menegaskan bahwa isuisu global semacam itu bisa langsung berdampak pada kehidupan rakyat Indonesia.

“Kita mesti lihat, adakah dampaknya kepada Indonesia? Sangat. Karena kalau Selat Hormuz ditutup, itu yang saya khawatirkan. Kita bisa kena dampaknya apa? Harga minyak bisa naik. Ini harus betulbetul dipelajari. Orang partai harus tahu dan paham,” tegasnya.

Megawati pun mengajak seluruh kader PDIP untuk terus belajar, memahami peta global, dan tidak bersikap apatis terhadap isuisu internasional yang bisa berdampak pada stabilitas nasional.

Lantik Pengurus DPP PDIP Periode 20252030

Megawati Soekarnoputri kembali terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDIP dalam Kongres VI PDIP di Bali.

Setelah dikukuh kembali menjadi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati pun mengumumkan dan melantik 37 nama pengurus DPP PDIP, Sabtu (2/8/2025).

Megawati selain sebagai Ketua Umum DPP PDIP, juga memegang langsung jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP yang sebelumnya dijabat Hasto Kristiyanto.

Hasto sendiri tidak masuk dalam jajaran pengurus PDIP setelah dirinya bebas dari Rutan KPK karena mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.

Dalam daftar pengurus DPP PDIP kebanyakan masih diisi orangorang lama di antaranya Komarudin Watubun, Puan Maharani, Adian Napitupulu, Djarot Saiful Hidayat, Said Abdullah, Bambang Wuryanto, Ganjar Pranowo, dan sejumlah nama politikus beken PDIP lainnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.