Hipmi Dorong Kolaborasi Antarpihak untuk Perbanyak Generasi Pengusaha Muda
Muhammad Zulfikar August 03, 2025 06:32 AM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekosistem kewirausahaan yang kuat dan inklusif terus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

Untuk mencapai itu, Mata Garuda LPDP bekerja sama dengan HIPMI Institute, dan APSKI sebagai knowledge partners, dan Si Muda sebagai Event Organizer, mengagas 5ME2045 Business Competition dalam rangkaian ImpactPreneurs Summit 2025.

Hipmi adalah singkatan sebuah organisasi independen dan non-partisan yang menjadi wadah bagi para pengusaha muda di Indonesia. 

5ME2045 Business Competition merupakan kompetisi bisnis untuk mencari dan mengembangkan potensi pengusaha muda di Indonesia.

Pengusaha muda adalah sebutan bagi individu yang memulai dan menjalankan usaha atau bisnis di usia muda, biasanya di bawah usia 30 atau 35 tahun.

Chairwoman of Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Institute, Rizka Gita Miranti menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak dalam menciptakan generasi pengusaha yang memiliki dampak nyata.

Selama kompetisi berlangsung, HIPMI Instiute turut aktif membantu menyediakan mentor serta pelatih bagi para peserta lomba.

"Kegiatan ini adalah panggilan aksi untuk ikut berkontribusi mewujudkan visi Indonesia Emas," ujar Rizka dikutip Sabtu (2/8/2025).

Kolaborasi ini, kata Rizka, bukan hanya tentang mendukung ide-ide bisnis, tetapi juga tentang membangun manusianya, membangun mental kapasitas serta membangun keberanian anak muda. 

Selain itu, pendidikan karakter dan ekosistem yang mendukung juga harus menjadi prioritas bersama.

“Melalui program 5ME2045 Bussines Competition, ditargetkan lahirnya 5 juta pengusaha baru di 2045. Bukan pengusaha sembarangan, tetapi pengusaha yang memiliki purpose, bukan hanya memikirkan profit,” jelasnya.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM, Siti Azizah, menyampaikan, bonus demografi yang sedang dinikmati Indonesia dengan 70 persen populasi berada di usia produktif merupakan peluang besar, namun juga tantangan yang harus direspons dengan strategi konkret.

“Pemerintah telah menetapkan dalam RPJMN 2025–2029 untuk meningkatkan rasio kewirausahaan dari 3,1% menjadi 3,6%. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru dan menjadi solusi atas berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang kita hadapi saat ini,” jelas Siti.

Ia juga menekankan bahwa lebih dari 25 juta UMKM telah terhubung dengan ekosistem digital hingga akhir 2024. Namun demikian, masih banyak pelaku usaha yang menghadapi kendala modal, teknologi, SDM, dan akses pasar. 

Maka dari itu, Siti menyebut, pemerintah terus mendorong pelatihan teknis, pendampingan intensif, serta memperkuat konektivitas global agar UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.