Kompak di Momen Kemerdekaan! Bupati Kuningan, Wabup dan Ketua Golkar Ramaikan Gedung Linggajati
Dwi Yansetyo Nugroho August 03, 2025 08:30 PM

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar bersama Wakil Bupati Tuti Andriani dan Ketua DPD Partai Golkar Kuningan H. Asep Setia Mulyana turut serta memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia sekaligus Hari Jadi ke-527 Kabupaten Kuningan, yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Panitia Hari Besar Nasional (PHBN).

Salah satu rangkaian kegiatan yang paling mencuri perhatian adalah Kirab Bendera Merah Putih yang berlangsung pada Minggu (3/8/2025), hasil kerja sama dengan Yayasan Jiwa Merah Putih.

Kirab dimulai dari Tugu 0 Kilometer, yang terletak di kawasan Alun-Alun Kuningan. Kegiatan ini dilepas langsung oleh Bupati Kuningan, didampingi oleh Wakil Bupati, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, serta tokoh masyarakat lainnya.

Kegiatan ini menjadi simbol semangat persatuan dan nasionalisme, serta wujud partisipasi aktif pemerintah daerah dalam menyemarakkan peringatan hari besar nasional dan hari jadi daerah.

Terlihat peserta Kirab Merah Putih kemudian melakukan arak-arakan membelah masyarakat yang sedang melakukan CFD (Car Free Day) menuju Pendopo Kuningan. Selepas dari Pendopo, Kirab Merah Putih bergerak menuju tempat bersejarah Gedung Naskah Perundingan Linggarjati.

Dimeriahkan oleh tari kolosal Saka Pariwisata dan Karya Sanggar DNR, Gedung Naskah Perundingan Linggarjati dipenuhi oleh 10.001 bendera yang dipasang mengitari Gedung bersejarah kebanggaan masyarakat Kuningan tersebut. Tema yang diambil adalah Menumbuhkan Jiwa Persatuan dan Kesatuan Dalam Keragaman Budaya.

Kemudian digelar Upacara Kirab Merah Putih, dimana Bupati Kuningan bertindak sebagai Inspektur Upacara.

Bupati Dian menyebut bahwa Kirab Merah Putih bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan adalah simbol semangat kebangsaan, semangat gotong royong, dan pengingat akan arti penting persatuan di tengah keberagaman.

“Warna merah dan putih yang kita junjung hari ini adalah warisan perjuangan, simbol keberanian dan kesucian yang harus terus kita jaga, rawat, dan wariskan kepada generasi penerus bangsa," kata Bupati Dian.

Melihat kemegahan Gedung Naskah Perundingan Linggarjati, merupakan gedung bersejarah yang menjadi saksi bisu bahwa Kuningan mengambil bagian dari sejarah perjuangan kemerdekaan.

“Ini membuktikan bahwa para pendahulu kita tidak hanya pandai berperang saja, tetapi juga pandai berdiplomasi.

Gedung Perundingan Linggarjati menjadi saksi bahwa pada tahun 1946, para tokoh bangsa menyusun langkah strategis untuk memperkuat kedaulatan Republik Indonesia yang baru berdiri," kata Bupati Dian lagi. (*) 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.