Wapres Gibran Pernah Gunakan Pin One Piece, Ini Penjelasan Eks TKN Prabowo
GH News August 04, 2025 09:05 PM

Menjelang HUT ke80 Republik Indonesia (RI) belakangan marak pengibaran bendera One Piece yang disandingkan dengan sang saka Merah Putih. One Piece merupakan simbol yang digunakan di kapal milik Monkey D Luffy, kapten dari kru Bajak Laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates).

Dibalik desainnya yang sederhana, terdapat makna dan filosofi yang kuat dari dunia fiksi ciptaan Eiichiro Oda.  Logo tersebut menampilkan gambar tengkorak putih dengan senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi, mengenakan topi jerami di atas dua tulang bersilang. 

Desain itu merupakan bentuk adaptasi dari simbol klasik Jolly Roger, ikon khas bajak laut di lautan. Topi jerami dalam logo tersebut merujuk pada nama julukan sang kapten, Luffy. Topi itu sendiri merupakan peninggalan dari sosok Shanks, bajak laut legendaris berjuluk Rambut Merah. 

Dalam semesta One Piece, topi itu melambangkan impian, kebebasan, dan warisan semangat petualangan. Banyak penggemar dan penafsir cerita melihat bendera Topi Jerami sebagai lambang perlawanan terhadap tirani.

Khususnya bendera Bajak Laut Topi Jerami milik Monkey D. Luffy, tengkorak dengan topi jerami bukan hanya sekadar tanda bajak laut.

Terkait hal tersebut Mantan Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo ikut angkat bicara.  Drajad menilai, fenomena kemunculan bendera One Piece tersebut tidak pantas dilakukan pada momen sakral bulan kemerdekaan seperti sekarang ini.

Menurut Drajad, pengibaran bendera One Piece yang terjadi belakangan ini sama sekali berbeda konteks dan maknanya dengan saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengenakan pin bergambar karakter anime tersebut dalam masa kampanye Pilpres 2024.

"Jelas beda jauh momentum dan timingnya. Wapres Mas Gibran memakai pin Mugiwara dari anime One Piece dalam masa Pilpres," kata Drajad kepada Tribunnews.com, Senin (4/8/2025).

Dia menjelaskan, penggunaan pin One Piece saat itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada pemilih muda, terutama mereka yang merupakan penggemar budaya populer Jepang.

"Kita tahu banyak pemilih muda penggemar anime dan manga. Istilahnya Wibu. Setahu saya, Mas Gibran memang menggemari One Piece. Jadi, pemakaian pin itu sebagai pesan Mas Gibran merangkul para pemilih muda," ujar Drajad.

Namun, kata Drajad, pengibaran bendera One Piece saat ini harus dilihat dalam konteks berbeda.  Dia menekankan bahwa bulan Agustus adalah waktu yang sangat penting untuk menumbuhkan semangat nasionalisme termasuk melalui pengibaran bendera Merah Putih.

"Pengibaran itu juga sangat penting sebagai bagian menanamkan nasionalisme dan kecintaan Merah Putih kepada anak dan cucu kita," ucap Drajad.

Drajad menyebut, menjadikan bendera bajak laut One Piece sebagai pengganti simbol negara dalam peringatan kemerdekaan adalah menodai kesakralan bulan Agustus. "Menjadikan One Piece sebagai bendera dalam bulan kemerdekaan kita jelas menodai kesakralan tersebut. Beda jauh maknanya dengan saat Mas Gibran memakainya," tegasnya.

Sebagai perbandingan, Drajad menggambarkan situasi tersebut dengan tindakan yang tidak tepat tempat dan waktu. "Biar jelas, mari saya beri contoh bola. Kita bebas main bola. Tetapi kalau main bola di tengah orang yang sedang khusyu beribadah, jelas salah. Wajar jika orang berpikir, ini karena main yang kebablasan atau memang sengaja mengganggu orang beribadah?" ujarnya.

Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka pernah mengenakan simbol Jolly Roger Topi Jerami pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Lambang itu dia gunakan dalam bentuk pin saat mendatangi rumah Presiden Prabowo Subianto yang saat itu masih menjadi calon presiden (capres), di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan pada 21 Januari 2024. 

Gibran saat itu menggunakan kemeja berwarna biru langit dan pin berlambang Jolly Roger Topi Jerami di dada sebelah kirinya. Namun, lambang "One Piece" di dada kiri Gibran tersebut kini ditafsirkan berbeda oleh pemerintah. 

Wakil Ketua DPRRI, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pemasangan bendera One Piece ini adalah upaya memecah belah bangsa karena dikibarkan jelang HUT ke80 RI. "Kita juga mendeteksi dan juga dapat masukan dari lembagalembaga pengamanan intelijen, memang ada upayaupaya namanya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dasco.

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas jika didapati ada upaya kesengajaan dalam menyebarkan narasi pengibaran bendera bajak laut dari manga One Piece jelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke80 RI. 

Apalagi, menurut dia, ada konsekuensi hukum bagi mereka yang mengibarkan bendera merah putih di bawah lambang apapun, sebagaimana termaktub dalam UndangUndang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Oleh karena itu, Budi Gunawan berharap masyarakat bisa menghargai dan menghormati jasa para pahlawan dengan tidak merendahkan bendera merah putih yang telah menjadi simbol dan identitas negara.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.