Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih berpandangan bahwa program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan strategi jangka panjang yang lebih fundamental dalam mengatasi persoalan kemiskinan struktural di Indonesia.
Menurut pria yang akrab disapa Fikri itu, pendekatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan jauh lebih berdampak dibandingkan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang selama ini belum mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
“Presiden Prabowo ini bukan orang baru dalam dinamika bangsa. Beliau sudah lama terlibat dalam berbagai aspek kehidupan nasional. Saya kira, kegelisahan beliau terhadap kondisi kemiskinan di tengah kekayaan negara ini yang mendorong lahirnya program Sekolah Rakyat,” ujar Fikri kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan bahwa lebih dari Rp500 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang mencapai Rp3.000 triliun selama ini dialokasikan untuk berbagai bentuk bantuan sosial. Namun, menurut dia, efek bansos terhadap pengurangan kemiskinan belum signifikan.
Sejalan dengan itu, Fikri menilai pendirian Sekolah Rakyat menjadi bentuk keberpihakan negara terhadap masyarakat miskin secara lebih berkelanjutan.
Ia menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan yang merata dan terjangkau, dibandingkan terus mengandalkan skema bantuan tunai.
“Inilah kenapa Presiden Prabowo tidak lagi semata-mata memberikan bantuan tunai seperti conditional cash transfer, tapi langsung mengintervensi SDM-nya lewat pendidikan,” ujar dia.
Fikri juga menanggapi penempatan program ini di bawah Kementerian Sosial, bukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Menurut dia, hal itu mencerminkan cara pandang baru pemerintah dalam melihat pendidikan sebagai alat langsung untuk menanggulangi kemiskinan.
“Jadi mohon maaf, kalau ada yang tanya kenapa ini pendidikan, tapi leading sectornya Kemensos, ya karena cara pandangnya langsung menyasar masyarakat miskin sebagai target utama,” katanya.