Penghapusan Mural One Piece Terjadi di Surabaya, Solo, dan Sragen, Dianggap Tak Nasionalis
Pravitri Retno W August 04, 2025 11:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, banyak warga mengibarkan bendera One Piece.

Bendera bergambar tengkorak putih tersenyum dengan dua tulang bersilang di latar hitam dianggap sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Dalam serial manga One Piece, bendera ini digunakan kelompok bajak laut saat beraksi mencapai tujuan tertentu.

Hal serupa pernah terjadi saat muncul simbol Indonesia Darurat sebagai bentuk kekecewaan masyarakat ke pemeritah.

Kini, bendera One Piece mulai dikibarkan di rumah warga hingga truk.

One Piece adalah manga dan anime Jepang karya Eiichiro Oda yang mulai terbit sejak 1997.

Bercerita tentang Monkey D. Luffy, pemuda bertubuh elastis yang menjelajahi Grand Line untuk menemukan harta karun legendaris bernama One Piece.

Serial ini dikenal luas karena mengangkat tema persahabatan, kebebasan, dan perjuangan melawan ketidakadilan.

Warga turut menggambar bendera One Piece di jalanan dalam rangka memeriahkan perayaan HUT ke-80 RI.

Namun, sejumlah mural One Piece di jalanan telah dihapus atas permintaan aparat serta pemerintah desa.

Di Surabaya, Jawa Timur, Pemerintah Kota (Pemkot) turun tangan menurunkan bendera dan segala atribut tentang One Piece.

Sebuah mural One Piece di kawasan Putatgede, Sukomanunggal, Surabaya, dihapus pada Senin (4/8/2025). 

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Ban Kesbangpol) Surabaya, Tundjung Iswandaru, menyatakan One Piece tak ada kaitannya dengan HUT RI sehingga perlu dilakukan penertiban.

"Ini (mural One Piece) sudah dihapus yang di Putatgede."

"Masak HUT RI gambarnya tengkorak. Oleh sebab itu, (penertiban) ini untuk menggencarkan dan memasifkan pemasangan bendera Merah Putih di seluruh Kota Surabaya," tegasnya, Senin.

Penghapusan mural One Piece juga terjadi di RT 3 RW 8 Kelurahan Sewu, Jebres, Solo, Jawa Tengah.

Camat Jebres, Samsu Tri Wahyudi, mengatakan personel TNI dikerahkan dalam penghapusan mural untuk menjaga kondusifitas.

"Ya ada di aspal ternyata. Jalan kampung RT 3 RW 8. Dari Pak Lurah kerjasama Babinsa Babinkamtibmas. Ya untuk kondusifitas dari pada ada yang memviralkan di medsos," bebernya, Senin, dikutip dari TribunSolo.com.

Samsu menerangkan warga membuat mural One Piece pada Minggu (3/8/2025) malam dan langsung dihapus keesokan harinya.

"Ini tadi karena membuatnya mungkin malam. Ini lagi ditelusuri. Baru tadi malam. Kemarin pas kerja bakti nggak ada. Ini tadi (dihapus)," ucapnya.

Sedangkan di Sragen, pemuda karang taruna dibangunkan personel TNI untuk menghapus mural One Piece pada Minggu siang.

Mural One Piece di jalanan Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah belum ada 24 jam menghiasai pemukiman warga.

Ketua Karang taruna Jurangjero, Supriyanto, mengatakan tak ada tujuan khusus dalam pembuatan mural One Piece.

"Menggambar itu, tidak ada niat apa-apa, karena mereka suka nonton film itu, itu ekspresi dalam rangka memeriahkan HUT ke-80," tuturnya, Senin.

Supriyanto dibangunkan personel TNI ketika tidur siang dan langsung diminta menghapus mural One Piece.

"Lalu saya tanya, memang ada masalah apa Pak, dari pihak berwajib bilangnya sebenarnya tidak apa-apa, cuma untuk saat ini, One Piece lagi viral, lalu diminta menghapus," imbuhnya.

Ia mengaku kecewa dengan keputusan aparat menghapus mural yang belum 24 jam menghiasi jalanan Jurangjero.

"Teman-teman karangtaruna sudah tahu, mau gimana lagi, banyak yang menyayangkan, kita tidak ada motif," katanya.

Menurutnya, pembuatan mural One Piece tak ada kaitannya dengan mengibarkan bendera One Piece yang viral di media sosial.

"Kita naruhnya di jalan, bukan dikibarkan, hanya ada satu lokasi yang digambar di perempatan," lanjutnya.

(Mohay) (TribunSolo.com/Septiana/Ahmad Syarifudin) (Kompas.com/Andhi Dwi)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.