Grid.ID- Mengenal bunga Calla Lily, tanaman yang jadi trend pernikahan. Ternyata ada sejarah mitologi Yunani di dalamnya.
Bunga memiliki peran penting dalam berbagai budaya dan tradisi di seluruh dunia, khususnya dalam momen-momen spesial seperti pernikahan. Selain sebagai simbol keindahan, bunga juga sering membawa makna mendalam dan kisah-kisah menarik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Salah satu bunga yang sering dipakai dalam acara pernikahan adalah Calla Lily. Melansir dari Weddingku.com, Calla Lily merupakan tanaman berumbi rimpang (rhizomatous) yang berasal dari keluarga Zantedeschia dan tumbuh di wilayah Afrika Tengah serta Asia Selatan.
Bunga ini dikenal luas karena maknanya yang kuat, terutama dalam konteks pernikahan dan keibuan. Calla Lily adalah tanaman tahunan herba atau semi-hijau yang tumbuh dari rimpang yang mekarnya hadir dalam berbagai warna seperti putih, kuning, oranye, merah muda, merah, ungu, hijau, hingga hitam.
Batangnya tinggi dan elegan, tumbuh di atas daun yang berwarna hijau pekat atau berbintik. Calla Lily mulai tumbuh sekitar delapan minggu setelah penanaman dan dapat mekar selama beberapa bulan.
Secara umum, bunga ini melambangkan kemurnian, kesucian, dan kesetiaan, karena mekarnya yang menunjukkan pengabdian dan kebahagiaan. Selain itu, Calla Lily sering digunakan untuk memberikan harapan kepada keluarga yang berduka, sehingga bunga ini juga sering hadir dalam upacara pemakaman.
Tidak hanya itu, bunga ini juga populer dalam karangan bunga pernikahan sebagai simbol pengabdian dan kebahagiaan, serta digunakan dalam perayaan Hari Valentine dan Paskah, dimana bunga ini diasosiasikan dengan Yesus Kristus dan Bunda Maria. Secara resmi, Calla Lily menjadi simbol ulang tahun pernikahan keenam dan menandai momen-momen penting dalam perjalanan hidup.
Calla Lily sering diasosiasikan dengan simbol kemurnian, kesucian, dan kelahiran kembali. Asosiasi terakhir ini ternyata berakar dari kisah dalam mitologi Yunani yang melibatkan dewa-dewi seperti Zeus, Hera, dan Hercules.
Dalam cerita tersebut, Hercules, yaitu anak dari Zeus dan seorang wanita manusia, dibenci oleh Hera, sang Dewi Pernikahan. Untuk memberi kekuatan pada Hercules, Zeus menipu Hera agar menyusui bayi itu.
Ketika Hera menyadari tipu daya tersebut, ASI-nya menetes dan dipercaya menciptakan galaksi Bima Sakti. Dari tetesan yang sama, tumbuhlah bunga Calla Lily, menjadikan bunga ini sarat makna spiritual dan simbol kelahiran baru.
Dalam mitologi Mesir, Calla Lily dianggap sebagai simbol kesuburan, sementara bagi orang Romawi bunga ini melambangkan seksualitas. Warna bunga Calla Lily memiliki makna yang berbeda-beda, seperti putih yang melambangkan kemurnian dan kesucian, ungu yang menggambarkan pesona dan royalti, kuning untuk rasa syukur, merah sebagai simbol keberanian, merah muda untuk kekaguman, dan hitam yang menunjukkan keanggunan dan misteri.
Dalam dunia floristry modern, bunga Calla Lily semakin populer, terutama untuk dekorasi pernikahan. Tidak seperti bunga-bunga lain yang berkelopak banyak dan mencolok, Calla Lily justru menonjol dengan bentuknya yang sederhana, dengan hanya satu helai kelopak melengkung menyerupai terompet dengan siluet ramping yang elegan.
Tampilan ini memberi kesan mewah yang tenang, menjadikannya favorit dalam dekorasi dan buket pengantin. Salah satu tren yang sedang populer adalah flower bag, yaitu buket mini berbentuk seperti tas tangan.
Calla Lily sangat cocok untuk gaya ini karena bentuknya yang fleksibel dan visualnya yang mencuri perhatian meski hanya terdiri dari beberapa tangkai. Untuk tampilan yang lebih penuh dan artistik, Calla Lily bisa dikombinasikan dengan bunga kecil seperti Freesia, menciptakan tekstur dan komposisi yang seimbang.
Dalam konsep pernikahan bertema serba putih, Calla Lily menjadi pilihan dekoratif yang nyaris tak tergantikan. Bunga ini sering digunakan sebagai hiasan altar, meja tamu, buket pengantin, hingga instalasi gantung di langit-langit ruangan.
Keanggunannya yang sederhana mampu menciptakan suasana yang sakral, tenang, namun tetap modern dan elegan. Tak hanya menghadirkan kesan suci, Calla Lily juga dapat memunculkan nuansa whimsical dan ceria tergantung pada cara penyusunannya.
Kombinasi antara makna simbolis dan keindahan visual membuat Calla Lily terus menjadi pilihan utama dalam momen-momen istimewa seperti pernikahan. Melansir dari TribunSumsel.com, waktu terbaik untuk menanam bunga Calla Lily adalah antara Februari hingga Juni di tempat yang teduh dengan tanah yang telah dikeringkan dan diperbaiki, serta rimpangnya ditanam sedalam 3 sampai 4 inci di tanah yang berpori langsung di kebun.
Dalam perawatan di dalam ruangan, tanah harus tetap lembap tetapi tidak tergenang, dengan pencahayaan yang terang namun tidak langsung. Pemupukan cair dianjurkan setiap bulan selama masa berbunga, dan tanaman harus dijauhkan dari pemanas serta ventilasi AC.
Penyiraman dikurangi saat tanaman memasuki masa dormansi pada bulan November, dengan daun yang dipangkas hingga permukaan tanah setelah mati. Tanaman kemudian disimpan di tempat yang sejuk dan gelap selama dormansi, dan direpoting setiap tahun sebelum musim tanam berikutnya.