SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi bangsa.
Salah satunya melalui upaya mendatangkan kampus level dunia untuk membuka perkuliahan di Jatim.
Upaya ini dikatakannya sebagai ikhtiar mencangkok SDM berkualitas dunia untuk mempercepat pembangunan SDM Jatim.
“Kami sangat serius menyambut Indonesia Emas."
"APBD Jawa Timur dialokasikan cukup besar untuk sektor pendidikan."
"Kami ingin memastikan bahwa kualitas SDM Jawa Timur menjadi penopang kekuatan bangsa di masa depan," ujarnya saat menjamu makan malam para Rektor Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Indonesia di Welcoming Ceremony Porsenasma V Perguruan Tinggi PGRI Tahun 2025, Selasa (5/8/2025).
Lebih lanjut diketahui saat ini sudah ada dua kampus dunia yang membuka kampus di Jatim. Yaitu King’s College London (KCL) yang berlokasi di KEK Singhasari Malang, kemudian Western Sydney University (WSU) di Surabaya.
“Dan yang akan datang Queen Mary University of London (QMUL). Keinginan mencangkok pendidikan seperti King’s College London dilakukan untuk menguatkan SDM di Jatim,” jelasnya.
Lebih lanjut mantan Mensos dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini menegaskan komitmennya dalam membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Jawa Timur dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Jadi yang harus diajarkan tidak hanya keilmuan tapi juga karakter. Pintar juga harus diikuti dengan sesuatu yang benar."
"Pintar dan benar harus berseiring Inilah yang menjadi pondasi utama dalam mencetak generasi emas Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengutip kisah inspiratif dari Kaisar Jepang pasca-Perang Dunia II untuk menekankan peran strategis guru dalam membangun peradaban bangsa.
“Saat Nagasaki dan Hiroshima dibom, Kaisar Hirohito bertanya berapa jumlah guru yang tersisa. Nagasaki dan Hiroshima tidak hanya rata, tapi mereka punya masalah serius,” urainya.
“Dia ingin membangun kembali peradaban Jepang, maka yang dicari guru. Karena yang membesarkan kita, membesarkan bangsa, membesarkan dunia, adalah guru. Insya Allah menjadi guru adalah jariyah panjenengan semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI Unifah Rosyidi mengatakan setidaknya ada 38 perguruan tinggi PGRI yang hadir. Dirinya juga mengapresiasi jamuan dan wejangan yang disampaikan Gubernur Khofifah selama acara berlangsung.
“Kita semua mendengar betapa beliau menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama di dalam membangun masyarakat Jawa Timur."
"Kami terinspirasi dan belajar banyak. Itu luar biasa didengar dari seorang kepala daerah yang sangat futuristik,” jelasnya.