Mengingat Kembali Peristiwa Jatuhnya Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945
Moh. Habib Asyhad August 06, 2025 04:34 PM

Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki membuat Jepang luluh lantak dan akhirnya menyerah tanpa syarakat kepada Sekutu. Perang Dunia II pun berakhir.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 menjadi dua tanggal paling memilukan dalam sejarah Jepang. Pada dua tanggal itu, dua bom atom, Little Boy dan Fat Man, dijatuhkan di dua kota penting di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki.

Imbasnya, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan Perang Dunia II pun berakhir tinggal menyisakan debu. Lebih dari itu, ratusan ribu orang menjadi korban dahsyatnya dua bom bertenaga nuklir itu.

Bagaimana awalnya?

Perang Dunia I berakhir pada 1918. Negara-negara pemenang pereang kemudian membuat perjanjian yang dikenal sebagai Traktat Angkatan Laut Washington. Perjanjian yang disepakati pada 6 Februari 1922 itu berisi tentang pembatasan pembangunan armada laut guna mencegah perselisihan yang memicu perang.

Jepang juga ikut dalam perjanjian tersebut. Tapi negara itu menilai adanya upaya mengkerdilkan Jepang karena pembagian rasio armada lautnya lebih kecil dibanding negara barat. Tak hanya membuat buruk internal militer Jepang, perjanjian itu juga membuat buruk hubungan Jepang dan Amerika serikat hingga datanglah Perang Dunia II.

Jepang kemudian menyerang pangkatan armada laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941. Amerika kemudian merespon dengan menyatakan perang terhadap negara yang ketika itu dipimpin oleh Kaisar Hirohito tersebut. Hubungan Jepang dan Amerika pun semakin memburuk.

Sebelumnya, di Amerika Serikat, sekitar 1939, terjadi kontak ilmuwan Amerika dan negara lainnya untuk membahas senjata nuklir. Lalu pada 1942 disepakati sebuah proyek dengan nama kode Manhattan. Proyek ini dipimpin oleh Vannevar Bush dan Mayjen Leslie Groves, sebagai kepala proyek adalah Ernest O. Lawrence, dan penasihat ahlinya adalah Fermi.

Semangat mengembangkan bom itu semakin meningkat setelah Jepang menyerang Pearl Harbour pada Desember 1941 itu.

Sebagai pendukung proyek ini, Amerika membangunpusat laboratorium pengembangan dan penelitian bom di tengah gurun di kawasan New Mexico tepatnya di Los Almos. Sementara untuk penelitian-penelitian lainnya dilakukan di banyak laboratorium termasuk juga di laboratorium Universitas Columbia.

Hasil daripengambangan dan peneltian selama bertahun-tahun itu adalah sebuah bom bernama Gadget. Untuk meyakinkan hasil penelitiannya maka dilakukan uji coba bom di kawasan Alamogordo, New Mexico, pada 16 Juli 1945 pukul 05:29:45.

Gadget berhasil meledak dahsyat yang membentuk kawah sedalam 8 meter dengan diameter 800 meter. Keberhasilan uji coba ini menjadi awal penyiapan pengeboman Jepang oleh Amerika Serikat yang dikenal dengan Bom Nagasaki dan Hiroshima.

Tak lama setelah uji coba itu, kapal USS Indianapolis bertolak dari San Fransisco ke Tinian dengan membawa seperangkat alat rakit bom dan setengah persedian uranium serta teknisi Los Almos. Setelah sampai sana, tepatnya pada 26 Juli 1945, dimulailah perakitan bom bernama Litle Boy dan kemudian dilanjutkan dengan perakitan Fat Man.

Lalu pada 6 Agustus, Litle Boy diterbangkan menggunakan pesawat B-29 menuju Hiroshima dan dijatuhkan tepat pada pukul 8:15. Empat puluh lima detik setelah itu bom langsung meledak di ketinggian 580 meter di atas Rumah Sakit Shima dan sekejap juga suhu permukaan tanah menjadi 7000 C dan membunuh sekitar 70.000 orang.

Kemudian pada 9 Agustus 1945, Fat Man diterbangkan dari Tinian, tujuannya adalah Kota Kokura. Tapi rencana itu urung dilakukan karena cuaca buruk. Pilot pun mengkonfirmasi untuk memilih target lain yang kemudian disepakati Kota Nagasaki, namun cuaca awan tebal di sana jauh lebih buruk dari Kokura.

Karena bahan bakar pesawat telah menipis, mengandalkan celah penglihatan yang ada, lalu Fat Man tetap dijatuhkan pada pukul 11.02 dan meledak di ketinggian 500 meter. Bom Fat Man yang komponennya sama dengan bom Gadget yang diujicobakan sebelumnya, menewaskan 40.000 orang seketika. Dalam perkembangannya, radiasi dari kedua bom ini kian menambah korban tewas yang dihitung mencapai kisaran 210.000 jiwa.

Setelah itu, Jepang menyerah tanpa syarakat kepada Sekutu, Perang Dunia II berakhir, dan Indonesia pun merdeka.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.