Ancam Paru-Paru Anak Seumur Hidup, Vaksin RSV untuk Ibu Hamil Jadi Solusi
GH News August 07, 2025 03:06 AM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Respiratory Syncytial Virus (RSV) tengah menjadi perhatian serius kalangan medis di Indonesia. Virus ini dinilai sangat membahayakan anak-anak, terutama bayi baru lahir, bayi prematur, anak stunting, serta anak dengan kondisi bawaan seperti penyakit jantung atau sindrom Down.

Ketua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) – POGI, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, menegaskan bahwa RSV menyerang paru-paru anak dan berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan seumur hidup.

 "Kalau paru-parunya rusak karena RSV, tidak bisa diperbaiki. Anak bisa mengalami masalah pernapasan jangka panjang, bahkan seumur hidup," ujar Prof. Ovi—sapaan akrabnya—dalam diskusi publik bertema "Kewaspadaan terhadap RSV" di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Vaksinasi RSV untuk Ibu Hamil Jadi Kunci Pencegahan

Menurut Prof. Ovi, vaksin RSV perlu diberikan kepada ibu hamil, bukan kepada bayi, karena bayi di bawah 6 bulan belum bisa menerima vaksin secara langsung. Pemberian vaksin saat hamil bisa memberikan antibodi perlindungan yang diturunkan secara pasif ke janin.

 "WHO sendiri merekomendasikan vaksin RSV diberikan pada trimester ketiga kehamilan, minimal usia kehamilan 28 minggu," jelasnya.

Langkah ini dinilai strategis untuk mencegah lonjakan kasus RSV, terutama pada bayi dengan sistem imun lemah.

RSV Tidak Pandang Status Sosial, Semua Anak Bisa Terkena

dr-Dwiana-Ocviyanti.jpgKetua Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) - POGI, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

Prof. Ovi juga menyoroti anggapan keliru bahwa virus RSV hanya menyerang anak-anak dari keluarga miskin. Ia menyebutkan bahwa kasus stunting dan bayi berisiko juga ditemukan di lingkungan masyarakat menengah ke atas.

"Virus tidak peduli kaya atau miskin. Jika imunitas lemah, anak tetap bisa terkena," tegasnya.

Tidak Ada Obat Spesifik untuk RSV, Pencegahan Harus Diutamakan

Dalam forum yang sama, pakar kesehatan anak Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada obat khusus untuk RSV. Sistem imun tubuh menjadi satu-satunya pelindung alami dari virus ini.

"Kalau flu masih ada obatnya. Tapi RSV tidak. Antibodi monoklonal ada, tetapi harganya sangat mahal," terang Prof. Rina.

Ia juga menyebut bahwa virus RSV bisa menyebar sepanjang tahun di Indonesia, meski puncaknya terjadi saat musim hujan. Oleh karena itu, langkah pencegahan seperti edukasi dan vaksinasi dinilai jauh lebih efektif daripada penanganan saat infeksi terjadi.

Investasi Kesehatan Anak untuk Generasi Emas 2045

Prof. Rina berharap Kementerian Kesehatan RI dapat mengambil langkah serius dalam mengantisipasi dan mengatasi ancaman RSV. Ia menekankan bahwa kesehatan ibu dan anak adalah fondasi penting untuk mewujudkan generasi Indonesia yang cerdas dan produktif pada 2045.

"Kalau kita abai hari ini, anak-anak kita akan menanggung akibatnya. Ini bukan tentang saya atau kita, ini tentang masa depan bangsa," tegasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.