Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR M. Husni mengaku optimistis Sekolah Rakyat dapat mendidik anak-anak menjadi generasi bangsa yang berprestasi, bahkan mampu mencetak mereka menjadi pemimpin bangsa.
Menurut Husni, hal itu dapat tercapai karena konsep sekolah berasrama yang diterapkan dalam Sekolah Rakyat akan membuat anak-anak terbiasa berorganisasi sehingga menguatkan jiwa kepemimpinannya.
"Anak-anak yang bersekolah di asrama itu mempunyai tingkat keterikatan batin yang sangat kuat, mempunyai rasa berorganisasi yang begitu bagus. Pemimpin-pemimpin harus seperti itu," ujar dia dalam diskusi bertajuk "Mengawal Implementasi Sekolah Rakyat", seperti diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Husni lalu menyampaikan, ke depannya, tidak menutup kemungkinan para pemimpin dan generasi bangsa terbaik yang lahir dari Sekolah Rakyat itu merupakan anak-anak dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Salah satu harapan dari Bapak Presiden kita, dengan dibangunnya Sekolah Rakyat, akan menciptakan anak-anak yang berprestasi, luar biasa, mungkin nanti lahirnya dari daerah 3T. Itu salah satu mimpi Bapak Presiden kita," ujar dia.
Selanjutnya, Husni pun menekankan bahwa Sekolah Rakyat merupakan salah satu wujud keinginan pemimpin, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, untuk menyejahterakan rakyat yang dipimpinnya.
"Itu keinginan seorang pemimpin untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya," kata dia.
Berikutnya, Husni mengingatkan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat dalam melahirkan anak-anak berprestasi dan berjiwa pemimpin tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Sejalan dengan hal itu, kata dia melanjutkan, pemerintah perlu memastikan standar pengajar Sekolah Rakyat benar-benar merata atau tidak ada perbedaan antara standar pengajar Sekolah Rakyat di perkotaan dan perdesaan.
"Itu yang menjadi sebuah standar, yang kemampuan tenaga pengajar itu sama dengan yang ada di perdesaan maupun di perkotaan mengikuti kurikulum nasional yang mereka juga harus mengikuti," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf telah menyampaikan bahwa saat ini terdapat 70 Sekolah Rakyat yang telah beroperasi.
Pada pertengahan bulan Agustus ini, kata dia melanjutkan, jumlah tersebut ditargetkan mencapai 100 titik. Sementara itu, sebanyak 59 sekolah tambahan direncanakan mulai beroperasi pada bulan September mendatang.
Beroperasinya 159 titik Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026 ini akan mampu menampung 620 rombongan belajar dengan total 15.370 siswa, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Pembelajaran di sekolah-sekolah akan didukung oleh 2.407 guru dan 4.442 tenaga kependidikan nonguru.