Eks Wamenlu RI Nilai Kematian Diplomat Arya Daru Penuh Kejanggalan, Minta Polisi Tak Tutup Kasusnya
Hasanudin Aco August 09, 2025 12:33 PM

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Dino Patti Djalal menyampaikan pandangannya terkait kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan.

Pihak berwenang menyimpulkan Arya Daru meninggal tanpa keterlibatan orang lain atau dapat dikatakan sebagai dugaan bunuh diri.

Dino mengaku sulit menerima kesimpulan polisi tersebut.

Ia menilai terdapat sejumlah kejanggalan kasus ini serta teori bunuh diri yang tidak masuk akal.

“Pertama kali saya mendengar bahwa bunuh diri dengan cara lakban, saya mengatakan tidak pernah seumur hidup saya mendengar orang bunuh diri dengan cara itu. Jadi ini suatu tanda tanya yang besar sekali,” ujar mantan Dubes Amerika Serikat ini dalam keterangannya, Sabtu (9/8/2025).

Dino juga menyoroti kondisi psikologis Arya Daru yang sebentar lagi akan bertugas di Finlandia.

Dia menilai negara tersebut salah satu penempatan yang bergengsi bagi diplomat Indonesia.

Menurut dia penugasan tersebut biasanya membuat seorang diplomat bersemangat, bukan sebaliknya tertekan.

Selain itu, Dino mempertanyakan tidak adanya pesan terakhir yang ditinggalkan untuk keluarga.

“Tidak mungkin dia mau hilang begitu saja, apalagi kalau dia begitu mencintai keluarganya,” katanya.

Kejanggalan lain, menurutnya, adalah hilangnya telepon genggam Aryadaru yang hingga kini belum ditemukan. 

Kata dia biasanya orang yang hendak bunuh diri tetap membawa ponsel atau menggunakannya untuk komunikasi terakhir.

Dino juga menyoroti bukti yang dinilainya tidak lengkap.

Seperti rekaman CCTV yang tidak utuh dan tidak ditemukannya sidik jari orang lain.

Hal ini, katanya, memunculkan kesan adanya dugaan pembunuhan yang direncanakan dengan rapi.

Ia pun berharap pihak kepolisian tidak menutup kasus ini dan terus melakukan penyelidikan hingga terungkap fakta sebenarnya.

"Saya mohon kasus ini tetap dibuka sehingga bisa secara akurat menjelaskan kematian Aryadaru dalam situasi yang sangat janggal ini,” tutur eks Juru Bicara Kepresidenan tersebut.

Jejak Karier Dino Patti Djalal

Dino Patti, demikian dia disapa, dikenal seorang diplomat senior, akademisi, penulis, dan aktivis kebijakan luar negeri asal Indonesia.

Lahir 10 September 1965 di Beograd,  Dino Patti pernah jadi Juru Bicara Presiden RI    2004–2010, Duta Besar RI untuk AS    2010–2013, dan Wakil Menteri Luar Negeri  2014.

Sekarang dia mendirikan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), wadah diskusi kebijakan luar negeri terbesar di Indonesia.

Penyelidikan Secara Ilmiah

Terkait kasus diplomat Arya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menegaskan proses penyelidikan dilakukan secara ilmiah dan akuntabel.

Pihak kepolisian juga menggandeng para pakar dari berbagai bidang keahlian. 

"Pendekatan scientific crime investigation diterapkan sebagai bagian dari komitmen Polri dalam mengungkap kebenaran secara profesional dan transparan," ucapnya dalam keterangan, Kamis (31/7/2025).

Keterlibatan para ahli menjadi kunci penting dalam membongkar kasus ini.

Proses penyelidikan dilakukan dengan pendekatan multidisipliner dalam menemukan titik terang.

Mulai dari berbagai aspek yang diperiksa, baik kondisi psikologis korban, jejak digital, toksikologi, hasil autopsi, hingga sidik jari yang ditemukan di tempat kejadian perkara. 

"Melalui kerja sama lintas profesi ini, penyidik berhasil mengurai secara rinci penyebab serta konteks di balik kematian ADP," sambung Ade Ary.

Dia memastikan semua data dan analisis dari para ahli ini kemudian disatukan untuk membentuk kesimpulan yang utuh dan objektif.

Tak lupa, Polda Metro Jaya menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

Penemuan Jasad Arya

Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. 

Kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.

Sebanyak 24 saksi sudah diperiksa yang terbagi menjadi tiga klaster yakni rekan kerja, rekan kosan, dan keluarga.

Namun masih ada dua saksi yang belum menghadiri pemeriksaan penyelidik meski sudah diundang.

Belum diketahui identitas dari dua saksi tersebut.

Polisi enggan menyimpulkan kasus ini sebagai kasus bunuh diri.

Adapun penyelidikan terkait kasus kematian Arya Daru belum dinyatakan dihentikan atau dikenal SP3.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.