...keberanian untuk tetap menjaga kualitas dan keberpihakan kepada anak merupakan langkah yang sangat berarti bagi masa depan bangsa
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi meminta agar media mengutamakan konten atau tayangan yang sesuai usia anak.
"Penting bagi media dan kita semua untuk memastikan bahwa setiap tayangan yang disuguhkan kepada anak adalah tayangan yang aman, edukatif, dan selaras dengan nilai-nilai budaya serta karakter bangsa," kata Arifah Fauzi di Jakarta, Senin.
Hal itu dikatakannya dalam acara Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025 yang digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Upaya ini penting mengingat derasnya arus digitalisasi dan disrupsi media menjadikan media penyiaran sebagai salah satu rujukan utama anak dalam mengenal dunia dan membangun cara pandang terhadap lingkungan sekitarnya.
"Media penyiaran telah menjadi salah satu rujukan utama anak dalam membangun cara pandang terhadap lingkungan di sekitarnya," kata Arifah Fauzi.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus mendorong media untuk menguatkan komitmen pemenuhan hak generasi muda melalui tayangan ramah anak.
Hal tersebut diharapkan dapat menciptakan ekosistem ruang penyiaran dan digital yang aman, sehat, dan mendidik bagi anak.
"Apresiasi kepada seluruh insan penyiaran yang telah berkomitmen menghadirkan program-program yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mendidik. Kepada para pemenang, saya ucapkan selamat. Anda semua adalah pahlawan masa depan anak-anak Indonesia," kata Arifatul Choiri Fauzi.
Menurut dia, upaya untuk menghadirkan ekosistem ruang penyiaran dan digital yang aman, sehat, dan mendidik bagi anak tidak mudah, terlebih di tengah derasnya konten yang beragam dan perubahan pola konsumsi informasi.
"Namun, keberanian untuk tetap menjaga kualitas dan keberpihakan kepada anak merupakan langkah yang sangat berarti bagi masa depan bangsa," ujar Menteri Arifah Fauzi.