Serang (ANTARA) - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan operasional Tim Patroli Maung Presisi, fasilitas baru di Polda Banten, dan memantau langsung pendistribusian pangan murah sebagai bagian dari upaya memperkuat pelayanan dan menjaga stabilitas keamanan serta harga pangan di wilayah tersebut.
"Yang pertama, kita melaksanakan peresmian operasional Tim Patroli Maung Presisi. Ada kurang lebih 87 personel yang dibagi menjadi 11, jadi sekitar delapan tim yang akan kita turunkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah rawan kriminalitas," kata Kapolri Markas Kepolisian Daerah Banten, Kota Serang, Selasa.
Menurut Kapolri, personel tersebut telah mendapatkan pelatihan dan dilengkapi kemampuan khusus untuk merespons cepat laporan masyarakat.
"Kita harapkan tim ini betul-betul bisa turun di tempat masyarakat membutuhkan kehadiran Polri, khususnya di wilayah yang sering terjadi kerawanan kejahatan," ujarnya.
Selain itu, Kapolri juga meresmikan sejumlah fasilitas baru Polda Banten, meliputi aula, Masjid Baiturrahman, fasad gedung utama, dan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
"Saya harapkan ini bisa meningkatkan pelayanan kepolisian sekaligus meningkatkan kegiatan keagamaan. Masjid yang baru nantinya tidak hanya untuk kegiatan polisi, tapi juga bersama ulama dan masyarakat," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolri meninjau langsung pendistribusian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp60.000 per 5 kilogram yang dilakukan di Polda Banten.
"Sampai hari ini, kurang lebih hampir 27 ton beras terdistribusi ke masyarakat, dilengkapi juga dengan minyak dan gula, semuanya dijual di bawah harga eceran tertinggi," jelasnya.
Secara nasional, Polri telah mendistribusikan sekitar 2.225 ton beras dan akan melaksanakan kegiatan serentak di seluruh jajaran mulai tingkat polsek hingga polda.
"Tujuannya agar harga beras sesuai standar pemerintah bisa diterima masyarakat sesuai HET (harga eceran tertinggi), bahkan kalau bisa di bawah HET," kata Kapolri.
Ia menambahkan masih ada sekitar 1,3 juta ton beras yang harus disalurkan hingga akhir tahun. Polri, lanjutnya, akan bersinergi dengan pemerintah daerah, Perum Bulog, dan para ulama untuk memastikan distribusi berjalan maksimal.
"Ini untuk mengimbangi dinamika yang ada di lapangan agar masyarakat tetap mendapatkan pangan dengan harga terjangkau," ujarnya.
"Terima kasih atas kerja keras rekan-rekan semua. Polri akan terus melaksanakan apa yang menjadi kebijakan dan program pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat," kata Sigit.
Kepala Polda Banten Inspektur Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menjelaskan Tim Patroli Maung Presisi terdiri dari tujuh perwira dan 80 bintara pilihan yang telah dipersiapkan dengan pelatihan, peragaan, dan perlengkapan keamanan.
"Mereka bukan sekadar tim, tetapi garda terdepan yang siap bergerak cepat, terukur, dan humanis untuk merespons setiap potensi gangguan kamtibmas," katanya.
Kapolda menambahkan renovasi fasad gedung utama Polda Banten terinspirasi dari bentuk sayap dan udeng Banten yang sarat makna sejarah dan budaya. "Ini simbol penghormatan, keluhuran budi, keseimbangan, dan persatuan, sekaligus memperkuat identitas lokal dalam pelayanan publik," ujarnya.
Dalam Gerakan Pangan Murah, Kapolda menyebut Polda Banten telah menyalurkan 20,5 ton beras SPHP di 12 titik, dan pada hari ini akan mendistribusikan lagi 15,5 ton di berbagai lokasi.
"Langkah ini bukan hanya meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan Polri dengan masyarakat," ujarnya.
Kapolda mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, TNI, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat. "Kami berharap sinergi yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat kita teruskan di masa yang akan datang," katanya.
