Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Imigrasi akan menggelar Festival Imigrasi (Imifest) 2025 pada 23–24 Agustus di Lapangan Museum Kesejarahan Jakarta, Kota Tua, Jakarta Barat, dengan menyediakan layanan paspor elektronik bagi 2.000 pemohon.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan Imifest menjadi sarana edukasi masyarakat mengenai kebijakan dan isu keimigrasian yang melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor.

"Tahun ini, fokus edukasi kami pada perlindungan warga negara Indonesia dan pengelolaan layanan publik yang inklusif," kata Yuldi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Yuldi menjelaskan kuota layanan paspor tersebut dilayani oleh petugas dari tujuh kantor imigrasi di wilayah Daerah Khusus Jakarta. Pendaftaran dapat dilakukan melalui aplikasi M-Paspor dengan memilih lokasi "IMIFEST 2025 KOTA TUA (KANTOR IMIGRASI JAKARTA BARAT)".

Sebanyak 250 dari total kuota dialokasikan khusus bagi kelompok difabel. Mereka dapat mengakses layanan secara langsung (walk-in) tanpa pendaftaran daring. Panitia juga menyiapkan jalur layanan, area tunggu, konter wawancara, dan toilet yang ramah difabel.

Selain layanan paspor, Imifest 2025 juga menyajikan talkshow edukasi mengenai pengawasan dan perlindungan WNI, termasuk pencegahan penipuan, tindak pidana perdagangan orang, dan penyelundupan manusia. Informasi layanan dan kebijakan imigrasi akan tersedia di booth interaktif Ditjen Imigrasi.

Pengunjung dapat mengikuti beragam kegiatan pendukung seperti kelas zumba, kelas bahasa isyarat, pertunjukan musik dan tari, serta penampilan sahabat difabel. Panitia juga menyediakan booth UMKM yang menyajikan makanan dan minuman.

Menurut Yuldi, Imifest telah menjadi agenda tahunan Ditjen Imigrasi sejak 2022 dan dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat mendekatkan Imigrasi kepada masyarakat serta menyerap aspirasi mereka untuk peningkatan layanan.