5 Fakta Pembunuhan Wanita di Purwakarta, Teror Pelemparan Cat hingga Jejak Kaki
Ayu Wulansari K August 13, 2025 01:34 PM

Grid.ID - Terungkap fakta-fakta pembunuhan wanita di Purwakarta. Dari teror, ancaman, hingga jejak kaki misterius di TKP.

Seorang wanita bernama Dea Permata Karisma (27) ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya, Komplek PJT II Blok D, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/8/2025) siang. Diduga kuat Dea merupakan korban pembunuhan.

Dea pertama kali ditemukan tewas oleh Asisten Rumah Tangganya (ART) sekitar pukul 13.00 WIB. Di tubuh korban terdapat banyak luka tusuk.

Berdasarkan kronologi kejadian, ditemukan beberapa fakta pembunuhan wanita di Purwakarta ini. Termasuk teror hingga ancaman yang diterima korban sejak 3 bulan belakangan.

Kronologi

Kronologi pembunuhan wanita di Purwakarta terjadi pada siang hari, Selasa (12/8/2025). Pagi sebelum dibunuh, Dea sempat berbelanja sayur pada pukul 10.00 WIB.

Dea saat itu hanya berdua saja bersama sang ART di rumah. Sementara suaminya sedang bekerja hingga malam.

Tetangga mengaku sempat bertemu dengan Dea saat belanja. Kemudian mereka pun pulang dalam waktu yang hampir bersamaan, yakni sekitar pukul 11.00 WIB.

"Tadi sekitar jam 10 pagi, saya mau beli sayur. Bu Dea juga keluar, kayaknya mau belanja. Jam 11 siang, kami pulang hampir bersamaan," ungkap Salbiah, tetangga korban, dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (13/8/2025).

Ketika itu, Dea terlihat seperti biasanya. Dea bahkan mengatakan dirinya terburu-buru angkat jemuran karena akan hujan.

"Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak," lanjut Salbiah.

Kemudian pada pukul 13.00 WIB, Dea menyuruh ART-nya untuk membeli minuman di warung. Namun saat ART kembali ke rumah, Dea sudah tewas bersimbah darah.

‎"Dia disuruh beli minuman. Pas balik, langsung nemuin Bu Dea sudah tidak bernyawa," kata Salbiah.

Melihat hal itu, ART pun berlari ketakutan sambil berteriak-teriak memanggil tetangga. Salbiah dan warga lainnya kemudian mendatangi rumah Dea.

Namun Salbiah mengaku menghentikan langkahnya saat akan memasuki rumah korban karena takut. Ia sempat melihat ada darah berceceran hingga jejak kaki.

"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut. Kayak bekas kaki habis menginjak darah," jelasnya.

Sebelum Dea ditemukan tewas bersimbah darah, terungkap beberapa fakta mengejutkan. Berikut ini beberapa fakta pembunuhan wanita di Purwakarta:

1. Teror Pelemparan Cat

Fakta pembunuhan wanita di Purwakarta dimulai dari teror pelemparan cat. Rumah korban sempat dilempar cat oleh orang tak dikenal (OTK).

"Sempat cerita, rumah tuh dilempari cat, kemudian juga orang yang ngancam itu pernah masuk ke dalam rumah juga," kata ayah korban, Sukarno (65), dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (13/8/2025).

2. Pelaku Masuk Rumah

Selain teror tersebut, pelaku juga sempat kepergok memasuki rumah korban. Saat itu, pelaku ketahuan oleh ART dan akhirnya kabur.

"Pernah cerita, sempat diancam berturut-turut selama tiga bulan. Bahkan orang itu sempat masuk ke dalam rumah juga dipergoki oleh pembantu, pas itu langsung kabur," ujar Sukarno saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (12/8/2025).

3. Ancaman Pembunuhan

Selain teror, korban juga sempat mendapatkan ancaman pembunuhan. Ancaman tersebut diterima Dea lewat pesan WhatsApp.

Sang ibu, Yuli Ismawati (55) pun menyarankan agar anaknya memasang CCTV. Ia juga menyuruh anaknya untuk melapor ke pihak berwajib.

Namun menurutnya, laporan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh petugas. Tidak ada satupun pihak berwajib yang mendatangi rumah korban.

4. Laporan Tidak Ditindaklanjuti

Ibu korban, Yuli mengatakan bahwa keluarga sudah melaporkan kasus teror dan ancaman yang menimpa putrinya kepada pihak berwajib. Mereka melapor ke Babinsa dan ke Polsek Jatiluhur, terkait ancaman pembunuhan dan teror yang diterima Dea sejak 3 bulan terakhir.

Namun laporan tersebut diduga tidak ditindaklanjuti oleh polisi. Tak ada satupun petugas yang mendatangi rumah korban hingga akhirnya korban tewas di rumahnya.

‎"Sudah kami laporkan ke Babinsa, bahkan sampai ke Polsek Jatiluhur. Tapi tidak ada satu pun yang datang menindaklanjuti," tutur Yuli sambil menangis.

5. Jejak Kaki Misterius

Fakta pembunuhan wanita di Purwakarta berikutnya ialah ditemukan jejak kaki misterius di tempat kejadian perkara (TKP). Jejak kaki tersebut diduga adalah jejak kaki pembunuh Dea.

Pelaku diduga menginjak darah korban yang berceceran di lantai hingga menimbulkan jejak kaki yang tertinggal. Hal ini diungkap oleh tetangga korban.

"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut. Kayak bekas kaki habis menginjak darah," ungkap Salbiah.

Sosok Korban

Menurut Salbiah, korban merupakan sosok wanita yang ramah. Dea juga senang bergaul dengan siapa saja. Ia pun tak pernah mendengar Dea memiliki masalah dengan seseorang.

‎"Dia baik, suka bergaul sama semua orang. Saya enggak dengar dia punya masalah dengan siapa pun," ungkapnya.

Dikutip dari Kompas.com, Dea Permata Karisma sehari-hari bekerja sebagai staf Human Resources Development (HRD) di sebuah perusahaan swasta di Purwakarta. Sedangkan suami Dea bekerja di Perum Jasa Tirta (PJT) II dan selalu pulang malam hari.

Dari fakta pembunuhanwanita di Purwakarta, saat kejadian korban hanya berdua saja dengan ART-nya di rumah.

Sementara itu pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan pendalaman atas kasus pembunuhan di Purwakarta ini. Jenazah korban juga telah dievakuasi dan akan diautopsi.

‎"Hari ini, Selasa (12/8), kami tim identifikasi dari Polres Purwakarta melakukan olah TKP di rumah yang ditemukan perempuan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolres Purwakarta, AKBP I Putu Dea Gede Anom Jaya.

‎"Jenazah korban akan diautopsi guna memastikan sebab-sebab kematiannya," lanjutnya.

Polisi juga telah mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa sejumlah saksi terkait kasus pembunuhan wanita di Purwakarta ini.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.