Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jakarta Barat memulai uji coba program klub percakapan bahasa Inggris pada Jumat malam.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kantor Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jakarta Barat di Jalan Mangga Raya, Duri Kepa, Kebon Jeruk, tersebut diikuti oleh 20 peserta yang meliputi mahasiswa dan pekerja.
"Malam ini sudah kita mulai dengan 20 peserta di bawah bimbingan teman-teman English Club Project (ECP) Chapter Jakarta Barat," kata Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jakarta Barat Ahmad Jazuri di tempat pelaksanaan kegiatan.
Dalam kegiatan itu, mentor menyampaikan materi kemudian membagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang.
"Jadi, hari ini tadi materinya tentang books and library (buku dan perpustakaan). Masing-masing kelompok presentasi lalu akan ditanggapi oleh kelompok lain dalam bahasa Inggris," kata Jazuri.
Kegiatan klub bahasa Inggris, menurut dia, ditujukan untuk membiasakan para peserta yang semuanya warga Jakarta Barat untuk menggunakan bahasa Inggris.
"Kalau terbiasa berbicara dalam kegiatan ini, tidak akan malu lagi bicara bahasa Inggris. Sekarang kan bahasa Inggris itu penting sekali ya," kata Jazuri.
Para peserta ini saja dari berbagai kalangan, ada mahasiswa, ada yang kerja di multinasional yang benar-benar merasa bahasa Inggris itu penting," ia menambahkan.
Jazuri menyampaikan bahwa uji coba pelaksanaan kegiatan klub yang kedua rencananya dilaksanakan dua pekan mendatang di Kantor Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jakarta Barat.
"Nanti, kalau polanya sudah dapat, irama komunitasnya sudah kelihatan, kita akan lanjut terus. Ini terbuka bagi siapa saja warga Jakarta Barat ya, dan gratis tanpa dipungut biaya apapun," katanya.
Ketua ECP Chapter Jakarta Barat Kausar menyampaikan bahwa komunitasnya berfokus pada upaya pembinaan kemampuan dasar berbicara menggunakan bahasa Inggris.
"Mulai dari pidato, diskusi, debat, dan presentasi. Itu rubrik utamanya, tapi tentu kita harus bikin itu lebih menarik. Makanya setiap minggu kita hadirkan topik yang berbeda untuk para peserta," kata Kausar.
"Setelah kami cek, latar belakang para peserta ternyata beragam. Ada yang bekerja dengan orang asing, ada yang mau kuliah atau kerja di luar negeri, dan ada beberapa lagi. Intinya mereka dan kami sepakat bahwa bahasa Inggris itu penting," ia menjelaskan.
Ia mengapresiasi upaya Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jakarta Barat memfasilitasi warga untuk belajar menggunakan bahasa Inggris.
"Menurut saya luar biasa ya, kami dan Pak Jazuri dari Sudipln Pusip itu punya tujuan yang sama soal signifikansi belajar bahasa Inggris ini. Semoga kegiatan ini tetap berjalan dan memberi dampak kepada teman-teman peserta," kata Kausar.